- Menyatukan diri dengan penderitaan Kristus
- Membuka hati terhadap penderitaan sesama
- Menghidupkan kembali semangat tobat dan pertobatan
- Memaknai penderitaan sebagai bagian dari salib kehidupan
Tidak jarang, banyak umat yang menangis saat menyaksikan tablo, bukan karena dramanya, tetapi karena sentuhan rohani yang mendalam yang mereka alami saat menyadari pengorbanan Yesus demi keselamatan manusia.
3. Tablo Sebagai Sarana Katekese
Dalam sejarah Gereja, seni dan drama selalu menjadi sarana pengajaran iman atau katekese. Tablo termasuk di dalamnya.
Tidak semua orang mampu memahami bacaan Injil dengan mendalam. Namun ketika disajikan dalam bentuk visual, iman menjadi lebih mudah dicerna dan dirasakan.
Terutama untuk anak-anak, remaja, dan kaum muda, tablo bisa menjadi pengantar iman yang menyentuh.
Dengan melihat langsung peran Yesus, Maria, Pilatus, para serdadu, atau Simon dari Kirene, mereka tidak hanya mengetahui kisah sengsara Kristus, tapi mengalami dan memahami maknanya.
Tablo dan Keterlibatan Umat
Salah satu kekuatan tablo adalah keterlibatan umat secara langsung, biasanya, pemain tablo adalah orang-orang biasa dari lingkungan atau wilayah gereja.
Tablo biasa dimainkan mulai dari anak-anak muda, orang tua, bahkan kadang suster dan frater.