Fakta Menarik Tentang Foot Binding! Sebuah Tradisi Cantik yang Menyakitkan di Tiongkok

photo author
- Sabtu, 3 Mei 2025 | 23:46 WIB
Fakta Unik Tentang Foot Binding! Sebuah Tradisi Cantik yang Menyakitkan di Tiongkok (blogs.cornell.edu)
Fakta Unik Tentang Foot Binding! Sebuah Tradisi Cantik yang Menyakitkan di Tiongkok (blogs.cornell.edu)

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Tentang Kekuatan Gorila yang Memicu Perdebatan di Akun X

Dalam banyak kasus, kaki kecil menjadi syarat mutlak dalam perjodohan, menjadikan tubuh perempuan sebagai investasi keluarga.

Dari abad ke-12 hingga puncaknya di era Dinasti Qing (1644–1912), foot binding meluas ke berbagai kalangan masyarakat.

Awalnya terbatas di kelas elite Han, kemudian menyebar ke pedesaan, bahkan menembus lapisan masyarakat miskin yang ingin meningkatkan status sosial melalui pernikahan.

Ironisnya, meskipun berasal dari elite, praktik ini justru berumur panjang di desa-desa terpencil, bahkan setelah pemerintah mulai mengupayakan pelarangan pada awal abad ke-20.

Baca Juga: Ternyata, Kopi Memiliki Sejarah yang Luar Biasa! Inilah 10 Fakta Unik yang Perlu Kamu Tahu!

Misi penghapusan foot binding bukan hal mudah. Pada akhir Dinasti Qing, sejumlah intelektual dan reformis seperti Kang Youwei dan Liang Qichao mulai menyuarakan kritik.

Gerakan anti foot binding juga mendapat dorongan dari misionaris Kristen yang menganggap praktik ini sebagai bentuk kekejaman terhadap anak perempuan.

Pemerintah Republik Tiongkok yang berdiri pada 1912 mulai memberlakukan pelarangan secara resmi, meski belum efektif.

Baru pada masa Mao Zedong dan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada 1949, pelarangan tersebut benar-benar diberlakukan secara luas dan tegas.

Baca Juga: Terungkap! Apa Fungsi Utama dari Platform Gamma? Solusi Cerdas Bikin Presentasi Instan dan Menarik!

Penelitian modern, seperti yang dilakukan oleh Dorothy Ko dalam bukunya Cinderella’s Sisters: A Revisionist History of Footbinding (2005), mengajak kita melihat praktik ini bukan hanya sebagai penindasan, tetapi juga bagian dari sistem estetika, kerja keras, dan bahkan prestise perempuan pada masa lalu.

Sementara itu, sejarawan lain seperti Wang Ping dalam Aching for Beauty (2000) menyoroti bagaimana tubuh perempuan menjadi medan pertempuran antara kontrol patriarki dan ekspresi diri dalam budaya Tiongkok klasik.

Tak dapat dipungkiri, praktik mengikat kaki membawa dampak fisik dan psikologis yang mendalam.

Baca Juga: Jika Suatu Benda Memiliki Suhu 300 Kelvin, Berapakah Suhu Benda Tersebut dalam Skala Celsius? Ini Penjelasannya!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kuncoro

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X