Biasanya, calon konfirmasi harus berusia di atas batas usia tertentu, yang dapat bervariasi antara paroki-paroki dan keuskupan-keuskupan.
Umumnya, usia remaja atau masa remaja awal adalah waktu yang umum untuk menerima sakramen konfirmasi.
Baca Juga: Apa itu Manajemen Kristen? Dasar - Dasar Manajemen Kristiani
4. Kesediaan dan Keinginan:
Calon konfirmasi harus menunjukkan kesediaan dan keinginan yang sungguh-sungguh untuk menerima sakramen konfirmasi.
Ini berarti mereka harus mengerti pentingnya konfirmasi dalam hidup rohani mereka dan bersedia untuk mengikuti ajaran dan tuntunan Gereja Katolik.
5. Mempersiapkan Diri secara Spiritual:
Calon konfirmasi juga diharapkan untuk mempersiapkan diri secara spiritual melalui doa, refleksi, dan penerimaan sakramen Rekonsiliasi (Pengakuan Dosa) sebelum Konfirmasi.
Ini membantu mereka membersihkan hati dan menjalani perubahan hidup yang lebih dalam sebelum menerima karunia Roh Kudus.
Setiap paroki dan keuskupan dapat memiliki persyaratan tambahan atau variasi tertentu tergantung pada kebijakan dan tradisi mereka.
Oleh karena itu, sangat penting bagi calon konfirmasi dan keluarga mereka untuk berkomunikasi dengan pastor atau staf gereja setempat untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci tentang persyaratan Confirmation Day di wilayah mereka.
Konfirmasi adalah langkah penting dalam perjalanan iman seorang Katolik.
Baca Juga: Apa itu Holistic Child Developmen dalam Kekristenan? Ini Penjelasannya
Melalui persiapan yang sungguh-sungguh dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan, calon konfirmasi dapat memperkuat hubungan mereka dengan Gereja dan mempersiapkan diri mereka untuk hidup sebagai saksi Kristus dalam dunia ini.***