ASPIRASIKU - Setiap keterbatasan selalu menyimpan ruang untuk meraih mimpi. Ungkapan itu seakan menemukan wujud nyatanya dalam sosok Anis Rahmatillah, lulusan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Meski lahir dengan keterbatasan fisik sebagai penyandang tuna daksa, Anis berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih gelar Sarjana Biologi predikat Cumlaude (IPK 3,53) pada Wisuda Sarjana dan Sarjana Terapan, Kamis (28/8) lalu di Grha Sabha Pramana UGM.
Perjalanan Anis hingga menyandang gelar sarjana tidaklah mudah. Sejak SMA, ia telah jatuh hati pada ilmu biologi melalui keikutsertaannya di klub olimpiade.
Baca Juga: Inflasi Pangan Menurun, Pemerintah Pastikan Stok Beras Aman
Kecintaan itu ia bawa hingga ke bangku kuliah dengan penuh keyakinan. Namun, pada awal perkuliahan, sempat terbesit rasa ingin menyerah dan berpindah jurusan.
“Jujur tanpa sadar di beberapa semester awal masuk offline aku sempat mau menyerah. Tapi melihat dukungan dari semua aspek, baik teman-teman maupun tendik dan asisten, jadi merasa dirangkul lagi,” ujarnya, Senin (1/9).
Dukungan lingkungan kampus menjadi energi besar bagi Anis untuk tetap bertahan.
Teman-teman dan asisten praktikum selalu sigap membantu, baik di kegiatan laboratorium maupun praktikum lapangan, tanpa membuatnya kehilangan kesempatan untuk berkontribusi.
Bagi Anis, predikat cumlaude yang diraihnya bukan sekadar ukuran kecerdasan, melainkan bukti komitmen untuk menghargai perjuangan dirinya dan orang tuanya.
Skripsi yang ia susun berjudul “Respons Anatomis dan Analisis Histokimia Batang Tembakau (Nicotiana tabacum L. ‘Manilo’) dengan Penambahan Pupuk Nitrogen pada Cekaman Kekeringan”, di bawah bimbingan Dr. Dra. Maryani, M.Sc., dan didukung hibah Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa (KDM) bersama Ibu Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si.
Penelitian itu menelaah mekanisme adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan.
Selain aktif meneliti, Anis juga menjadi asisten praktikum di beberapa mata kuliah, serta terlibat dalam Kelompok Studi Arsitektur Taman.
Baca Juga: Apa Saja Rekomendasi Anda Bagi Guru Agar Praktik Kinerjanya Bisa Meningkat di Kemudian Hari?