YOGYAKARTA, ASPIRASIKU – Christopher Ernesto Budi (28) mencatatkan prestasi membanggakan sebagai lulusan termuda Program Spesialis Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia menjadi salah satu dari 917 lulusan Program Pascasarjana yang diwisuda di Grha Sabha Pramana, Rabu (23/7).
Christopher berhasil menuntaskan pendidikan spesialisnya dalam waktu tiga tahun, di tengah padatnya jadwal kuliah dan praktik.
“Saya pagi sampai sore di rumah sakit, lalu malamnya praktek. Tugas akademik biasanya dikerjakan mulai jam sembilan malam sampai dini hari,” ujarnya, Selasa (12/8).
Baca Juga: Goh Cheng Liang, Pengusaha dan Filantropis Terkaya Singapura, Tutup Usia di 98 Tahun
Perjalanan akademiknya dimulai setelah ia menyelesaikan S1 Kedokteran Gigi UGM.
Hanya berselang satu tahun, ia langsung melanjutkan ke program spesialis, meski awalnya tidak pernah bercita-cita menjadi dokter gigi.
“Awalnya saya malah nggak kepikiran masuk dokter gigi. Tapi setelah menjalani perkuliahan di UGM ternyata malah suka dan cocok,” kata Christopher.
Motivasi terbesar datang dari keluarganya. Berasal dari keluarga buruh, ia bertekad mengangkat derajat orang tuanya melalui pendidikan.
Baca Juga: Susu Nabati Kian Jadi Pilihan Utama, Peluang Bisnis Menggeliat dari Kafe hingga UMKM
“Saya tahu menyekolahkan saya di kedokteran gigi itu bukan hal yang ringan. Jadi, ini semua untuk membanggakan orang tua saya,” tuturnya.
Meski ritme hidupnya jauh dari seimbang, Christopher tetap memandang pengorbanannya sebagai bagian dari perjuangan.
Di sela kesibukan, ia juga aktif membangun relasi dan memanfaatkan lingkungan UGM sebagai ruang tumbuh.
Ia berpesan kepada mahasiswa untuk tetap konsisten berjuang dan tidak cepat puas.