Melihat Pertanian Organik Tenaga Surya, Inovasi Mahasiswa UGM Saat KKN di Tengah Kota Yogyakarta

photo author
- Selasa, 5 Agustus 2025 | 06:26 WIB
Pertanian Organik Tenaga Surya Mahasiswa KKN UGM (ugm.ac.id)
Pertanian Organik Tenaga Surya Mahasiswa KKN UGM (ugm.ac.id)

ASPIRASIKU - Di tengah padatnya pemukiman perkotaan, tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada menghadirkan secercah harapan lewat pertanian organik tenaga surya.

Bertugas di Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, mereka memperkenalkan program “Integrasi Energi Surya dan Pertanian Modern” sebagai solusi cerdas untuk ketahanan pangan dan transisi energi bersih.

Bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Giwangan, tim KKN-PPM UGM mengembangkan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mendukung budidaya hidroponik skala rumah tangga.

Baca Juga: Ditelepon Jokowi Sebelum Diperiksa di Polda Terkait Ijazah Palsu, Ada Apa dengan Silfester Matutina?

Teknologi ini memungkinkan warga menanam sayuran dengan cara yang hemat energi, meskipun di lahan terbatas.

“Dengan memanfaatkan potensi energi matahari, sistem ini memungkinkan warga untuk menanam sayuran secara hidroponik di lahan terbatas dengan biaya operasional yang lebih hemat dan ramah lingkungan,” ujar Lanang Timur Anjo, Koordinator Manajemen Unit (Kormanit) KKN PPM UGM, Senin (4/8).

Anjo menjelaskan, program ini dirancang untuk menjawab dua tantangan utama perkotaan: krisis pangan dan kebutuhan energi terbarukan.

Baca Juga: Andre Taulany Hadiri Sidang Cerai, Tegaskan Anak Tak Boleh Dilibatkan: Support Full dari Anak-Anak Saya

Melalui pendekatan partisipatif, warga—khususnya ibu rumah tangga dan petani urban—dilibatkan aktif dalam pelatihan perakitan PLTS sederhana, edukasi energi terbarukan, hingga praktik instalasi sistem hidroponik berbasis tenaga surya.

Ketua LPMK Giwangan, Yanto, menyambut baik inisiatif mahasiswa UGM tersebut. Ia menilai program ini sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat yang adaptif terhadap perubahan iklim dan keterbatasan lahan di perkotaan.

“Kami berharap masyarakat bisa mengadopsi teknologi ini secara mandiri setelah program selesai,” tuturnya.

Baca Juga: TNI AU Berduka, Marsma TNI Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan Pesawat Latih

Sistem pertanian tenaga surya yang dikembangkan terdiri dari panel surya berkapasitas 50 WP, dilengkapi dengan sistem kontrol dan pompa air otomatis yang mengalirkan nutrisi ke tanaman.

Desainnya dibuat hemat energi, mudah dirawat, dan ramah bagi rumah tangga pemula yang baru terjun ke dunia urban farming.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Sumber: ugm.ac.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X