Terobos Keterbatasan Ekonomi, Stanggy dari Papua Lolos Kedokteran UGM dan Raih Beasiswa

photo author
- Rabu, 30 Juli 2025 | 21:00 WIB
Stanggy, Anak Buruh Bangunan di Papua Diterima Kuliah di Kedokteran UGM  (Dok. UGM.ac.id)
Stanggy, Anak Buruh Bangunan di Papua Diterima Kuliah di Kedokteran UGM (Dok. UGM.ac.id)

ASPIRASIKU - Tangis haru menyelimuti keluarga Stanggy Nirwana Putri (18), gadis muda asal Papua, saat dinyatakan lolos sebagai mahasiswa baru Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM).

Berasal dari keluarga sederhana, Stanggy berhasil meraih mimpinya berkat kerja keras, prestasi gemilang, dan bantuan beasiswa.

Stanggy merupakan satu dari sekian mahasiswa baru yang memperoleh Beasiswa UKT bersubsidi 50% dari UGM.

Selain itu, ia juga mendapatkan Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) untuk mendukung kelangsungan pendidikannya.

Baca Juga: Usung Konsep AIR sebagai Kunci Sukses, Jessica Stevanie Raih Juara Harapan I Mapres ITB 2025

“Saya sangat bersyukur bisa lolos dan mendapat beasiswa. Ini mimpi saya sejak SMP, ingin kuliah di UGM dan jadi dokter,” ujarnya, Rabu (30/7).

Sejak duduk di bangku SMP, Stanggy telah bercita-cita menjadi dokter dan kuliah di UGM.

Ia dikenal sebagai siswa berprestasi sejak kecil, selalu menempati peringkat juara kelas, dan aktif mengikuti berbagai lomba.

Saat di SMAN 4 Jayapura, ia kerap mengikuti kompetisi tingkat provinsi seperti tilawah Al-Qur’an, OSN Informatika, lomba pidato, jurnalistik FLS2N, dan lomba teknologi.

Baca Juga: RELIMA Perpusnas RI untuk Bandar Lampung, Yoga Pratama Bagikan Tips Bangun Komunitas yang Solid dan Berkelanjutan

Namun, perjuangan Stanggy tidak mudah. Ayahnya, Nuryanto, bekerja sebagai buruh bangunan di Kota Abepura, Papua, setelah merantau dari Bali.

Ibunya pun turut membantu ekonomi keluarga dengan berjualan nasi kuning dan pecel di pinggir jalan menggunakan gerobak.

Meski penghasilan tak menentu, mereka terus mendukung impian sang anak.

“Saya sempat menyarankan untuk ganti jurusan, tapi ternyata dia benar-benar ingin jadi dokter. Waktu tahu dia lulus di UGM, rasanya campur aduk—kaget, haru, dan sangat bersyukur,” kata Nuryanto, sang ayah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X