ASPIRASIKU — TNI Angkatan Udara (AU) tengah berduka atas wafatnya salah satu putra terbaik bangsa, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto.
Almarhum gugur dalam sebuah kecelakaan pesawat latih di kawasan Ciampea, Bogor, Jawa Barat.
Kejadian tragis ini tidak hanya menyisakan duka mendalam di lingkungan TNI AU, tetapi juga di kalangan komunitas kedirgantaraan Indonesia.
Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi secara langsung hadir ke rumah duka di Komplek TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan, untuk memberikan penghormatan terakhir.
Baca Juga: Bank Nasional hingga Daerah Kompak Jamin Keamanan Dana Nasabah Terkait Rekening Dormant
Dalam kesaksiannya, Marsekal Tedi mengenang sosok Marsma Fajar sebagai pribadi yang penuh semangat dan selalu menebarkan keceriaan di mana pun berada.
“Beliau orangnya ceria, tidak pernah ada beban, dan baik, ramah kepada semua orang. Kami sangat kehilangan sosok beliau," ujar Marsekal Tedi di hadapan pelayat yang hadir.
Marsma TNI Fajar Adriyanto dikenal luas sebagai penerbang tempur F-16 yang berprestasi.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU), dan aktif membina komunitas olahraga dirgantara di bawah naungan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
Baca Juga: BRI Dukung Penghentian Rekening Dormant, Pastikan Dana Nasabah Tetap Aman
“Beliau sangat aktif membina rekan-rekan yang hobi di olahraga dirgantara dalam naungan FASI," tambah Marsekal Tedi.
Kontribusi Marsma Fajar dalam dunia dirgantara nasional tidak hanya dirasakan di lingkungan militer, tetapi juga di masyarakat sipil yang tertarik dan aktif dalam olahraga kedirgantaraan.
Kepergiannya dinilai sebagai kehilangan besar bagi dunia kedirgantaraan Indonesia.
“Kita sangat kehilangan atas meninggalnya Almarhum," tutup Wakasau dengan nada haru.