Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim Mendorong Jurnalisme Berkualitas di Era Kecerdasan Buatan

photo author
- Selasa, 6 Februari 2024 | 12:07 WIB
Buka Sekolah Jurnalisme Indonesia, Nadiem Makarim: Kita Berkompetisi dengan AI (ist.)
Buka Sekolah Jurnalisme Indonesia, Nadiem Makarim: Kita Berkompetisi dengan AI (ist.)

ASPIRASIKU - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memandang bahwa dunia jurnalisme saat ini tengah menghadapi tantangan baru yang disebabkan oleh kehadiran kecerdasan buatan (AI).

Dalam pandangannya, meskipun teknologi terus berkembang pesat, hal itu seharusnya tidak menurunkan kualitas jurnalisme di Indonesia.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Nadiem dalam sambutannya pada pembukaan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Kelas Muda Angkatan pertama, yang diselenggarakan pada Selasa, 5 Februari 2024, di Sekretariat PWI Jawa Barat, Bandung.

Baca Juga: Contoh Majas Hiperbola dalam Puisi, Lengkap dengan Alasan Utama Penggunaanya

Nadiem menekankan pentingnya menjaga kualitas jurnalisme di tengah perubahan informasi yang disebabkan oleh teknologi.

"Tentunya teknologi telah mengubah berbagai aspek dalam bidang jurnalisme. Keadaannya menjadi disruptif," katanya.

"Namun, itu bukanlah alasan untuk menurunkan standar kualitas jurnalisme. Kita harus mampu bersaing dengan AI saat ini. Kita harus berintegritas, berpikiran kritis, dan menulis dengan hati nurani, karena hal itu tidak dapat dilakukan oleh mesin kecerdasan buatan," kata Nadiem.

Baca Juga: Mengapa Ghibah Dilarang oleh Agama, Ini Penjelasan dalam Agama dan Alasan Secara Moral

Nadiem juga mengungkapkan kebingungannya terhadap beberapa publikasi berita daring yang diasumsikan bahwa pembaca tertentu telah mengikuti isu tertentu, sedangkan dia baru saja mengetahui isu tersebut.

Sebaliknya, dia memuji standar jurnalisme yang lebih komprehensif, seperti yang dimiliki oleh media The Economist.

"Setiap orang dijelaskan dengan baik, bahkan orang terkenal pun dijelaskan identitasnya. Seolah-olah pembaca tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang subjek tersebut," kata dia.

Baca Juga: Contoh Kata Kongkret dalam Puisi, Pengertian dan Contoh Puisinya

"Itulah standar jurnalisme yang harus dipegang teguh, sehingga literasi masyarakat dapat ditingkatkan. Saat ini, misinformasi dan disinformasi sangat mudah tersebar di masyarakat karena kurangnya standar penulisan yang komprehensif dan integritas yang kuat," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PWI Pusat, Hendri Ch Bangun, menyebut SJI sebagai kelanjutan dari program yang telah digagas sebelumnya pada tahun 2016.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X