“Koperasi bukan hanya badan usaha, tapi gerakan moral untuk memperkuat keadilan ekonomi. Koperasi harus terhubung dengan UMKM, masuk ke sistem digital, dan mengembangkan manajemen modern agar mampu bersaing,” ujarnya.
Baca Juga: Kebakaran Gedung Terra Drone Jakarta Tewaskan 22 Karyawan, Akses Evakuasi Minim Jadi Sorotan
Pemkab Banyuwangi menyatakan siap mereplikasi model ini ke kelurahan lainnya.
Gerai Sembako Harga Grosir, Cashback 30%, dan Diskon hingga 50%
Ketua KKMP Tukangkayu, Imam Maskun, menjelaskan bahwa koperasi menerapkan sistem simpan pinjam berbasis voucher belanja untuk memastikan manfaat ekonomi kembali ke anggota.
Gerai sembako menjadi fokus utama dengan menyediakan harga grosir yang bahkan lebih murah dari harga pasaran.
Program cashback BTN hingga 30% untuk pembelian minimal Rp25.000 dan diskon BNI hingga 50% menjadi daya tarik besar bagi masyarakat.
KKMP juga disiapkan sebagai pusat distribusi kebutuhan pokok meliputi sembako, LPG 3 kg, serta pemasaran produk UMKM melalui kolaborasi bersama BTN, BNI, Bulog, Pertamina, dan perusahaan daerah.
Ekspansi Bisnis Sesuai Inpres 9 dan Menuju Penyangga MBG
Imam Maskun menambahkan, koperasi menyiapkan pengembangan usaha sesuai Inpres Nomor 9 Bab 15 agar saling terhubung dengan MBG, termasuk sebagai pemasok bahan baku.
“Harapannya kami bisa menjadi penyangga MBG. Jadi KDMP dan MBG saling terhubung sesuai landasan Inpres Nomor 9 Bab 15,” jelasnya.
Baca Juga: Ketua Komisi I DPR Usul Bentuk Kementerian Khusus Bencana, Soroti APBN yang Kian Terbatas
Menkop Ferry: Banyuwangi Bisa Jadi Rujukan Nasional
Ferry berharap Banyuwangi menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan koperasi modern.