ASPIRASIKU - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh yang kembali menjadi sorotan publik.
Ia menilai, sejak awal proyek ini tidak punya urgensi sosial maupun ekonomi yang kuat.
“Whoosh Itu Bukan Kebutuhan Rakyat”
Dalam Ten Ten Podcast, Sabtu, 29 November 2025, Rocky menegaskan bahwa secara sosiologis Whoosh bukanlah layanan yang dibutuhkan masyarakat.
“Orang ke Bandung itu wisata, naik mobil, macam-macam. Ini bukan jalur bisnis primer. Lebih masuk akal Jakarta–Medan atau Jakarta–Batam,” ujarnya.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Prioritaskan Gelar Perkara Khusus dalam Kasus Dugaan Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Menurutnya, sulit menyebut Whoosh sebagai layanan publik ketika harga tiketnya saja tidak terjangkau mayoritas masyarakat.
Rocky menyimpulkan proyek tersebut lebih terkesan sebagai ajang pamer daripada solusi transportasi.
Tak Setuju Disebut “Lompatan Teknologi”
Rocky juga menolak narasi bahwa Whoosh merupakan simbol lompatan teknologi Indonesia. Ia membandingkan proyek kereta cepat dengan capaian teknologi era Habibie.
“Lompatan teknologi itu pesawat. Habibie sudah bikin sayap pesawat yang dipatenkan. Indonesia dulu pernah terbang di 30 ribu kaki, sekarang balik merayap di darat,” katanya.
Baca Juga: Dinamika Internal Makin Memanas, Gus Ipul Dicopot dari Jabatan Sekjen PBNU
Ia mengingatkan kembali soal IPTN yang dibangun sejak era Presiden Soeharto sebagai bukti nyata kemajuan teknologi Indonesia pada masa lalu.
Ada Motif Politik dengan China?