ASPIRASIKU - Di tengah hangatnya polemik seputar proyek kereta cepat Whoosh, Presiden Prabowo Subianto secara mengejutkan memanggil mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignasius Jonan, ke Istana Kepresidenan pada Senin malam (3/11).
Jonan menjabat sebagai Dirut KAI pada periode 2009–2014 dan dikenal sebagai sosok yang turut membenahi sistem transportasi rel nasional di era Presiden Joko Widodo.
Pertemuan antara keduanya berlangsung sekitar dua jam. Namun, Jonan menegaskan bahwa tidak ada pembahasan khusus mengenai proyek Whoosh yang saat ini menjadi sorotan publik.
“Saya terima kasih sekali, jadi kami juga minta waktu untuk sharing sebagai rakyat, sebagai warga negara untuk berdiskusi tentang program-program yang dijalankan oleh beliau,” kata Jonan kepada awak media usai pertemuan.
Jonan Bantah Diberi Tugas atau Dimintai Masukan Soal Whoosh
Saat ditanya apakah ia dimintai pandangan atau masukan terkait proyek Whoosh, Jonan menepis hal tersebut.
“Enggak, saya nggak diminta masukan soal itu (Whoosh). Enggak ada, saya udah pensiun, saya nggak menyampaikan pendapat,” ujarnya.
Meski begitu, Jonan meyakini Presiden Prabowo memiliki kebijakan tersendiri untuk mengelola dan menyelesaikan polemik yang mengitari proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) tersebut.
Baca Juga: AHY Ungkap Strategi Pemerintah Atasi Beban Finansial Proyek Kereta Cepat
Ia juga menilai secara operasional, proyek Whoosh saat ini berjalan dengan baik.
Respons Soal Kemungkinan Masuk Kabinet
Dalam kesempatan yang sama, Jonan juga menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan dirinya bergabung dalam kabinet Prabowo.
Ia mengaku siap jika memang diberikan amanah oleh Presiden.