Mahfud MD: “KPK Keliru Minta Saya Lapor”
Sebelumnya, Mahfud juga sempat menyebut KPK keliru karena meminta dirinya untuk membuat laporan resmi terkait dugaan mark up tersebut.
Ia menegaskan bahwa isu ini pertama kali diangkat oleh Nusantara TV dalam acara Prime Dialog edisi 13 Oktober 2025, dengan narasumber pengamat kebijakan publik Agus Pambagio dan ekonom Anthony Budiawan.
“Yang berbicara soal kemelut Whoosh itu sumber awalnya bukan saya... aneh jika lembaga sebesar KPK tidak tahu bahwa NusantaraTV sudah menyiarkan masalah tersebut sebelum saya bahas di podcast,” tulis Mahfud di platform X (Twitter), Sabtu (18/10/2025).
Baca Juga: Rp13 Triliun Dana Korupsi untuk Tambah Dana LPDP, Bagi Buku, dan Pasang Layar Digital di Sekolah
Dugaan Mark Up Biaya Proyek Whoosh
Dalam pernyataannya pada 14 Oktober 2025, Mahfud MD menyinggung adanya lonjakan biaya pembangunan proyek Whoosh yang dinilai tidak wajar.
Ia membandingkan biaya per kilometer pembangunan di Indonesia yang mencapai 52 juta dolar AS, sementara di China hanya sekitar 17–18 juta dolar AS.
“Siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat... itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini,” tegas Mahfud.
Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung sendiri merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan China melalui PT KCIC.
Proyek ini menelan biaya hingga Rp116 triliun dan telah beroperasi secara komersial sejak Oktober 2023, namun kini kembali menjadi sorotan akibat dugaan pembengkakan anggaran yang mencuat ke publik.***
