Mahfud MD Sindir KPK Soal Kasus Whoosh: Aneh, Kok Minta Saya yang Lapor?

photo author
- Minggu, 19 Oktober 2025 | 19:32 WIB
Mahfud MD saat berbicara dalam sebuah forum diskusi publik. Ia menilai langkah KPK yang memintanya melapor terkait dugaan mark up proyek kereta cepat Whoosh sebagai tindakan yang keliru dan tidak lazim dalam hukum pidana. (Instagram/mahfudmd)
Mahfud MD saat berbicara dalam sebuah forum diskusi publik. Ia menilai langkah KPK yang memintanya melapor terkait dugaan mark up proyek kereta cepat Whoosh sebagai tindakan yang keliru dan tidak lazim dalam hukum pidana. (Instagram/mahfudmd)

ASPIRASIKU – Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) era Presiden Joko Widodo, Mahfud MD, menilai permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar dirinya melapor terkait dugaan mark up proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) sebagai langkah yang janggal.

Lewat unggahan di akun X resminya pada Sabtu, 18 Oktober 2025, Mahfud menyebut bahwa dalam hukum pidana, aparat penegak hukum (APH) seharusnya dapat langsung bergerak melakukan penyelidikan jika ada informasi tentang dugaan tindak pidana.

“Agak aneh ini, KPK meminta saya melapor tentang dugaan mark up Whoosh. Dalam hukum pidana, jika ada informasi tentang dugaan peristiwa pidana, mestinya aparat penegak hukum langsung menyelidiki, bukan minta laporan,” kata Mahfud.

Baca Juga: Mantan Presiden Jokowi Disorot dalam Polemik Whoosh: Keputusan Ubah Arah dari Jepang ke China Jadi Sorotan

Mahfud mencontohkan, laporan hanya diperlukan ketika peristiwa belum diketahui oleh aparat, seperti kasus penemuan mayat.

Namun jika dugaan pelanggaran sudah menjadi informasi publik, seharusnya aparat hukum langsung bertindak.

“Kalau ada berita ada pembunuhan, maka APH harus langsung bertindak menyelidiki, tak perlu menunggu laporan,” tambahnya.

Mahfud Sebut KPK Keliru Dua Kali

Mahfud MD juga menilai KPK keliru dua kali dalam menanggapi isu dugaan mark up proyek Whoosh.

Baca Juga: Kerugian Akibat Penipuan Keuangan Tembus Rp7 Triliun, Indonesia Catat Laporan Scam Digital Tertinggi di Dunia

Menurutnya, informasi awal terkait dugaan kejanggalan proyek tersebut bukan berasal dari dirinya, melainkan dari tayangan NusantaraTV dalam program Prime Dialog edisi 13 Oktober 2025.

Dalam program itu, dua narasumber yakni Agus Pambagyo dan Antony Budiawan lebih dulu membahas dugaan adanya ketidakwajaran dalam proyek kereta cepat tersebut.

“Yang berbicara soal kemelut Whoosh itu sumber awalnya bukan saya. Seperti saya sebut di podcast Terus Terang, yang awalnya menyiarkan itu adalah NusantaraTV dalam rubrik Prime Dialog edisi 13 Oktober 2025 dengan narasumber Agus Pambagyo dan Antony Budiawan,” ujar Mahfud.

Ia menegaskan, pernyataannya di podcast hanyalah ulasan dari informasi publik yang sudah disiarkan secara sah dan terbuka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X