Kabar terakhir yang aku dengar dari tetangga, orang yang ngontrak udah pindah dan bawa serta pompa air yang baru aku pasang.
Astaga! Aku jadi males ngurusin dan malas ke tempat itu. Mungkin sekali setahun doang aku kesana untuk bersih-bersih.
Saat ini, aku berpikir seharusnya dulu aku gak perlu buru-buru beli rumah itu. Mending juga uangnya ditabung aja, kalau udah nemu rumah yang cocok, di lokasi yang tepat, baru deh beli.
Daripada begini, rumah tak ditempati juga. Walaupun aku pernah tinggal sebentar disitu, dan kenal dengan beberapa tetangga yang baik dan bersahabat, tapi aku tak begitu tertarik untuk tinggal di lingkungan itu.
Sampai saat ini aku masih menyicil KPR nya. Mungkin nanti akan dijual atau dikontrakin lagi, aku belum tau. Tapi aku pikir membeli rumah itu adalah keputusan salah yang aku ambil.
Karena buru-buru dan tak mempertimbangkan dengan matang. Hanya karena target untuk punya rumah sebelum umur sekian dan hanya karena teman-temanku yang lain udah punya rumah.
Aku merasa telah membebani diriku dengan keharusan yang aku buat sendiri.
Keharusan darimana aku harus punya apa yang orang lain juga punya? Dan keharusan darimana sebelum usia tertentu harus udah begini begitu?
Ditulis oleh : Rosdayanti Hasugian, karyawan swasta dan ibu rumah tangga yang tinggal di DKI Jakarta, dan hobi menulis. ***