ASPIRASIKU - Warga Twitter ramai memakai hastag ‘Tiga Anak Saya Diperkosa’. Dalam hastag tersebut diketahui bahwa akun twitter @projectm_org merilis artikel yang berjudul “Tiga Anak Saya Diperkosa” yang ditulis oleh Eko Rusdianto pada Rabu, 6 Oktober 2021.
Unggahan tersebut setidaknya telah di-retweet sebanyak 6.514 dan mendapatkan like sebanyak 11 ribu, yang sempat menjadi tranding di twitter sampai saat ini.
Polres Luwu Timur, Sulawesi Selatan, merespons artikel rilisan di projectmultatuli.org dan menegaskan bahwa alasan mereka menyetop karena kurang bukti. Polres Luwu Timur memberi klarifikasi di unggahan cerita akun Instagram resmi @humasreslutim.
Berikut ini artikel utuh 'Tiga Anak Saya Diperkosa, Saya Lapor ke Polisi, Polisi Menghentikan Penyelidikan' yang diterbitkan oleh Project Multatuli.
Baca Juga: Trending 'Tiga Anak Saya Diperkosa' di Twitter, Situs Penerbit Kena Serangan DoS
Baca Juga: Polisi Sebut Reportase 'Tiga Anak Saya Diperkosa' Hoax
Penulis: Eko Rusdianto, Project Multatuli
PERINGATAN: Artikel ini mengandung konten eksplisit yang dapat memicu tekanan emosional dan mental bagi pembaca. Kami menyarankan anda tidak meneruskan membacanya. Kami lebih menyarankan artikel ini dibaca oleh polisi Indonesia.
“JIKA kamu menulisnya,” katanya, “apa yang akan berubah?”
“Kami mengandalkan polisi. Kami melaporkannya. Lalu apa? Pelaku masih bebas.”
Lydia melaporkan pemerkosaan yang dialami ketiga anaknya, semuanya masih di bawah 10 tahun. Terduga pelaku adalah mantan suaminya, ayah kandung mereka sendiri, seorang aparatur sipil negara yang punya posisi di kantor pemerintahan daerah.
Polisi menyelidiki pengaduannya, tapi prosesnya diduga kuat penuh manipulasi dan konflik kepentingan. Hanya dua bulan sejak ia membuat pengaduan, polisi menghentikan penyelidikan.
Baca Juga: Fakta Menarik Peringatan Maulid Nabi 18-19 Oktober 2021
Bukan saja tidak mendapatkan keadilan, Lydia bahkan dituding punya motif dendam melaporkan mantan suaminya. Ia juga diserang sebagai orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Serangan ini diduga dipakai untuk mendelegitimasi laporannya dan segala bukti yang ia kumpulkan sendirian demi mendukung upayanya mencari keadilan.