ASPIRASIKU - Dalam era digital yang terus berkembang, keamanan data menjadi prioritas utama, terutama bagi instansi pemerintah yang mengelola informasi sensitif.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui platform ASN Digital telah mengambil langkah signifikan dengan menerapkan Multi Factor Authentication (MFA) untuk meningkatkan perlindungan terhadap data Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum.
MFA adalah metode keamanan yang mengharuskan pengguna untuk memberikan lebih dari satu bentuk verifikasi saat mengakses sistem.
Biasanya, ini mencakup kombinasi dari sesuatu yang diketahui pengguna (seperti kata sandi), sesuatu yang dimiliki (seperti perangkat autentikator), dan sesuatu yang melekat pada pengguna (seperti sidik jari).
Dengan demikian, meskipun satu faktor keamanan terkompromi, akses tidak dapat diperoleh tanpa faktor lainnya.
Penerapan MFA di ASN Digital merupakan respons terhadap meningkatnya ancaman siber, termasuk phishing, peretasan akun, dan pencurian data.
Dengan menambahkan lapisan keamanan tambahan, BKN berupaya melindungi data pribadi ASN dan memastikan integritas sistem informasi kepegawaian.
Baca Juga: Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi BUMN 2025: Apakah Nama Anda Ada?
Kepala BKN, Prof. Zudan Arif, menekankan pentingnya perlindungan data sebagai aset strategis yang mendukung inovasi dan efisiensi di sektor publik.
Beliau menyatakan bahwa data bukan sekadar angka, melainkan dasar dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, keamanan data menjadi tanggung jawab bersama antara BKN dan seluruh pengguna layanan digitalnya.
Implementasi MFA di platform seperti SIASN, MyASN, dan layanan Helpdesk BKN menunjukkan komitmen BKN dalam menjaga keamanan informasi.
Baca Juga: Tanda-Tanda WhatsApp Kamu Disadap! Cek Sekarang Sebelum Terlambat!