ASPIRASIKU - Arab Saudi meningkatkan pengawasan dan keamanan selama musim haji 2025 dengan mengadopsi teknologi canggih, termasuk penggunaan drone dan sistem kecerdasan buatan (AI).
Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan bagi jemaah haji yang sah serta menindak tegas jemaah ilegal.
Otoritas Arab Saudi menggunakan drone untuk memantau secara ketat area kedatangan jemaah calon haji.
Baca Juga: PLU Ori akan Muncul Secara Otomatis Jika Personil Toko Melakukan? Ini Jawaban Lengkap Cara Kerjanya
Dengan metode ini, diklaim sudah berhasil menangkap ratusan orang yang melanggar aturan saat kedatangan di Tanah Suci.
Pemantauan menggunakan drone memungkinkan pengawasan real-time di area yang luas dan sulit dijangkau.
Selain itu, Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA) telah memasang 20 gerbang elektronik (e-gate) berteknologi tinggi di Bandara Internasional Pangeran Mohammed bin Abdulaziz, Madinah.
Baca Juga: Mengapa Proklamasi Kemerdekaan Mempunyai Makna yang Sangat Penting bagi Bangsa Indonesia?
E-gate ini dirancang untuk mempercepat proses imigrasi, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan pengalaman perjalanan bagi jemaah haji yang resmi dan sesuai prosedur.
SDAIA bekerja sama dengan otoritas imigrasi dan bandara untuk menerapkan solusi AI yang menyederhanakan prosedur masuk ke Arab Saudi.
Lebih dari 30 perangkat pembaca paspor canggih juga telah dipasang guna memfasilitasi pemrosesan yang lancar dan efisien.
Pemerintah Indonesia turut menginformasikan aturan baru yang semakin ketat dari Arab Saudi.
Salah satunya adalah kewajiban bagi jemaah calon haji untuk memiliki kartu Nusuk sebagai ‘kartu izin’ selama tinggal di Arab Saudi.