ASPIRASIKU — Pemerintah Indonesia melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memastikan bahwa sebanyak 131.200 jemaah haji asal Indonesia telah menerima kartu Nusuk.
Kartu ini dibagikan bekerja sama dengan pihak Syarikah sebagai bagian dari kelengkapan identitas digital jemaah selama berada di Tanah Suci.
Kartu Nusuk berfungsi sebagai identitas resmi yang memberikan akses kepada jemaah untuk memasuki area ibadah penting seperti Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Baca Juga: PPDB Diganti SPMB, Ini Jalur dan Kuota Penerimaan Murid Baru 2025-2026 di Provinsi Lampung
Selain itu, kartu ini juga memudahkan jemaah untuk memperoleh layanan dari Syarikah sekaligus membedakan mereka dari jemaah nonresmi atau ilegal.
“Berdasarkan data Kementerian Haji Arab Saudi, hingga hari ini sudah ada 131.200 jemaah dari Indonesia yang telah menerima kartu Nusuk,” ungkap Konsul Haji Nasrullah Jasam di Jeddah, Jumat (23/5/2025), sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemenag RI.
Nasrullah menambahkan bahwa secara rata-rata, sebanyak 86 persen jemaah dari setiap Syarikah telah menerima kartu tersebut.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Beasiswa Maroko 2025, Catat Tanggal-Tanggal Penting Ini!
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ali Machzumi, menyatakan bahwa PPIH terus mendorong percepatan distribusi kartu Nusuk kepada seluruh jemaah.
Ia mengimbau jemaah yang belum menerima kartu untuk segera melapor kepada ketua rombongan atau ketua kloter agar informasi tersebut bisa diteruskan ke PPIH Arab Saudi Daker Makkah.
“Bagi jemaah yang belum mendapatkan kartu Nusuk, harap segera melapor kepada ketua rombongan dan/atau ketua kloter,” ujar Ali di Makkah.
Baca Juga: 20 Latihan Soal SAS Pendidikan Pancasila Kelas 3 Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Jawabannya
Meskipun ada sebagian jemaah yang belum memperoleh kartu, Ali meyakinkan bahwa mereka tetap akan mendapatkan pendampingan penuh dari petugas saat menjalankan umrah wajib.
“Jemaah haji Indonesia yang baru tiba di Makkah dan belum dapat kartu Nusuk tidak perlu khawatir. Proses umrah wajib akan didampingi pihak Syarikah, jadi insya Allah tidak ada masalah,” tegasnya.
