ASPIRASIKU — Kementerian Agama (Kemenag) RI mengingatkan jemaah calon haji untuk meningkatkan kewaspadaan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Salah satu fokus utama adalah menjaga keamanan kartu Nusuk, dokumen penting yang menjadi identitas resmi jemaah selama berhaji.
Kartu Nusuk bukan sekadar kartu biasa. Di dalamnya tercantum informasi lengkap identitas jemaah, termasuk lokasi hotel tempat mereka menginap.
Baca Juga: BRI dan Garuda Futsal League Series 3: Menyalakan Semangat Muda Lewat Lapangan Kecil
Tak hanya itu, kartu ini juga berfungsi sebagai akses utama ke berbagai lokasi ibadah, termasuk Masjidil Haram, sehingga kehilangannya dapat menyebabkan kesulitan besar dalam mobilitas dan pelayanan.
Namun, nilai penting dari kartu ini juga menjadikannya incaran pelaku kejahatan.
Kemenag mengungkapkan bahwa kartu Nusuk kini menjadi salah satu target utama penjambretan dan pencurian di Makkah.
“Menyimpan kartu Nusuk di tas paspor bagian plastik luar transparan, tidak dikalungkan di leher,’’ demikian imbauan resmi Kemenag yang disampaikan melalui media sosial.
Imbauan ini diperkuat oleh pernyataan Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam), Harun Al Rasyid, yang menyarankan agar kartu Nusuk disimpan di bagian luar tas dan ditutup rapi.
"Jangan dikalungkan, sebab rawan dijambret. Kartu ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab," tegas Harun di Makkah, Sabtu (24/5).
Tak hanya itu, Kemenag juga meminta jemaah untuk selalu waspada terhadap orang asing atau mencurigakan.
Jemaah diimbau tidak menerima tamu di kamar hotel, melainkan hanya sampai lobi demi menjaga keamanan diri dan barang bawaan.