ASPIRASIKU - Sebuah momen diplomatik menarik terjadi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir, Senin (13/10).
Dalam forum yang dihadiri lebih dari 20 pemimpin dunia tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka memuji Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dalam pidatonya, Trump menyebut kehadiran Prabowo sebagai sosok pemimpin hebat dari Indonesia.
Ia bahkan secara langsung mengundang Prabowo untuk naik ke podium dan memberikan sambutan di hadapan para kepala negara.
Baca Juga: Saham PANI Anjlok 12 Persen, Setelah Proyek Tropical Coastland Dicoret dari Daftar PSN
“Also with us is President Prabowo, a very incredible man of Indonesia. President, come in,” ujar Trump sambil memberi isyarat dengan telunjuknya kepada Prabowo.
Namun, Prabowo menolak undangan tersebut dengan cara yang halus. Ia hanya melangkah maju untuk menjabat tangan Trump dengan hangat sambil tersenyum, tanpa mengambil alih podium.
“Great job,” puji Trump kepada Prabowo setelah berjabat tangan, diiringi tepuk tangan dari para pemimpin dunia yang hadir.
Sikap Prabowo yang memilih untuk tidak berbicara di podium dinilai sebagai bentuk etika diplomatik tinggi.
Tindakannya mencerminkan penghormatan terhadap tata tertib forum internasional sekaligus memperlihatkan kerendahan hati seorang pemimpin negara besar.
Momen itu menjadi sorotan media internasional karena memperlihatkan keseimbangan antara kehormatan diplomatik dan kebijaksanaan pribadi dalam pergaulan antarnegara.
Di tengah sorotan dunia terhadap isu Gaza, kehadiran Prabowo dan apresiasi dari Trump menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang disegani dalam upaya perdamaian global.
KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh turut dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, di antaranya Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.***