Tak hanya mempertahankan program yang sudah ada, Bimbim juga mengungkapkan bahwa kini rehabilitasi tersebut sudah mengikuti zaman.
Dengan metode baru, program rehabilitasi bisa diakses secara online.
Melalui pesan langsung, WhatsApp, hingga video call, sesi konseling tetap berjalan tanpa harus bertatap muka.
"Kita punya metode baru, online. Terbukti banyak juga yang bisa sembuh lewat konseling online," tambah Bimbim, menahan emosi.
Baca Juga: Cerita Mahasiswa FEB UGM Rizki Oktavianto: Wisuda Sendirian, Tapi Penuh Makna di Balik Kehilangan
Kepergian Bunda Iffet meninggalkan luka yang dalam. Namun, warisan kasih sayang dan perjuangannya tetap menyala, menjadi lentera bagi banyak anak muda untuk menemukan kembali hidup yang lebih baik.
Seperti pesan Bunda, kebaikan tak boleh berhenti. Ia harus terus mengalir, dari satu hati ke hati lainnya.***