ASPIRASIKU – Prosesi wisuda adalah momen penuh kebahagiaan yang biasanya dirayakan bersama keluarga dan orang-orang terdekat.
Namun, bagi Rizki Oktavianto (25), momen ini terasa berbeda.
Meski meraih gelar Magister Sains Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan predikat wisudawan terbaik, Rizki harus melewati momen bersejarah tersebut tanpa kehadiran ibundanya, Jariyah, yang baru saja berpulang sepekan sebelum hari wisuda.
Suasana hati Rizki tampak campur aduk. Dalam kegembiraan meraih gelar dengan IPK 3,97 dan masa studi hanya 1 tahun 5 bulan 8 hari, ada perasaan kehilangan yang mendalam.
Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, Rizki mengungkapkan bahwa kepergian sang ibu memberi kesan mendalam pada dirinya, terutama karena Ibunya selalu menjadi sumber semangat dalam setiap langkahnya.
"Sangat sedih bila mengingat ibu, dia yang selalu menyemangati saya dalam belajar," ujar Rizki, dilansir dari laman ugm.ac.id.
Baca Juga: Sibuk Bukan Halangan! Ini Tips Bermain Bersama Anak Saat Waktu Terbatas Karena Sibuk Bekerja
Meskipun momen wisuda kali ini tanpa hadirnya ibunda tercinta, Rizki menganggap pencapaiannya ini sebagai wujud doa dan dukungan tanpa henti yang diberikan ibunya selama ini.
“Ibu selalu menyemangati saya untuk terus belajar dan mendoakan yang terbaik,” kenangnya.
Puncak kebahagiaan Rizki terasa begitu dekat dengan sang ibu saat dinyatakan lulus ujian tesis pada 23 Januari 2025.
Saat itu, ibunya mulai mempersiapkan diri untuk hadir di wisuda, bahkan membeli baju dan tas baru sebagai persiapan.
Sang ibu juga berkeinginan untuk menyampaikan rasa terima kasihnya kepada dosen pembimbing Rizki, Prof. Sony Warsono, sebagai bentuk penghargaan atas segala bimbingannya.
