Baca Juga: Soal Essay Klasifikasi Makhluk Hidup Kelas 7 dan Jawabannya, Lengkap dengan Cakupan Materinya
Ha Neul marah dan merasa ditipu oleh ibunya sendiri. Dia menganggap ibunya malu dan tidak bisa menerima kondisinya saat ini.
Sang Ibu sangat sedih mendengar hal itu, sampai menangis sesenggukan di dapur restoran mereka saat Ba Da marah-marah karena banyak piring yang harus di cuci.
Ha Neul duduk merenung di atap sambil sesekali melirik ke arah kamar Jeong Woo. Paman datang menghampirinya, memberikan bir untuk mereka minum.
Dia juga memberikan camilan untuk keponakannya yang sedang sedih.
Paman menyuruh Ha Neul untuk tidak usah pusing mencoba mengerti Ibu, dia juga mengkritik Ibu yang membuatnya pergi berkencan buta tanpa diberi tahu.
Mereka berbicara tentang si anak direktur yang arogan dan merendahkan Ha Neul, Sang Paman juga mengingat masa kecil Ha Neul yang gampang ia hibur dengan buku dan digendong.
Baca Juga: Bunda Wajib Coba Resep Nasi Goreng Telur Asin Ini, Rekomendasi Lezat Menu Makan Malam Keluarga!
Paman mengatakan hatinya sakit karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk Ha Neul, hal itu membuat Ha Neul merasa tidak enak.
Dia juga memberi tahu keponakannya bahwa Ibu menanam banyak sayuran yang memiliki manfaat untuk mengobati depresi.
Ha Neul semakin sedih mendengarnya, kemudian mereka berdua pergi untuk makan kaki babi dan minum soju.
Baca Juga: Spesifikasi Redmi 12 Lengkap Dengan Harga 1 Jutaan RAM 8 GB Layar FHD+, Gamers Wajib Lihat HP Ini
Ternyata itu hanya jebakan yang dipasang Paman dan Ba Da untuk membuat Ha Neul dan Ibu mengobrol.
Akhirnya mereka berdua mengobrol, Ibu minta maaf dan berkata bahwa dia selalu bangga dan bahagia bisa menjadi orang tua Ha Neul.