ASPIRASIKU - Setiap momen Idul Adha, daging kurban dibagikan secara massal kepada masyarakat.
Sayangnya, penggunaan plastik sekali pakai masih menjadi pilihan utama—padahal limbah plastik dari tradisi ini bisa mencemari lingkungan selama ratusan tahun.
Kini, tren baru yang kembali ke kearifan lokal mulai menggeliat: menggunakan daun jati sebagai pembungkus daging kurban.
Baca Juga: 7 Teknik Jitu Masak Daging Sapi Empuk, Juicy, dan Anti Alot, Rahasia Hidangan Kurban Makin Nendang
Selain lebih ramah lingkungan, daun jati ternyata memiliki banyak keunggulan: alami antibakteri, membuat daging tetap segar, serta tidak menimbulkan panas seperti plastik.
Penggunaan daun jati juga memberi sentuhan estetika dan aroma khas yang tidak bisa didapat dari kemasan buatan pabrik.
Artikel ini akan mengulas mengapa membungkus daging kurban dengan daun jati bukan hanya solusi dari krisis plastik, tapi juga langkah kecil menuju kurban yang lebih berkah dan berkelanjutan.
6 Alasan Daun Jati Jadi Bungkus Daging Kurban yang Ramah Lingkungan dan Penuh Manfaat
1. Ramah Lingkungan dan 100% Terurai
Penggunaan plastik saat Idul Adha untuk membungkus daging kurban menghasilkan ribuan ton sampah dalam waktu singkat.
Plastik butuh ratusan tahun untuk terurai, dan sebagian besar akhirnya mencemari tanah, sungai, hingga laut.
Sementara itu, daun jati adalah bahan alami yang mudah terurai secara hayati. Dalam waktu beberapa minggu, daun ini akan membusuk dan kembali menyuburkan tanah tanpa meninggalkan residu berbahaya.
Baca Juga: Lowongan Kerja Balai Pustaka Dibuka Hingga 9 Juni 2025, CEK Kualifikasinya
2. Daun Jati Bersifat Antibakteri Alami