ASPIRASIKU - Gaya hidup serba cepat di era digital mendorong munculnya berbagai layanan keuangan, salah satunya fitur paylater.
Produk keuangan digital ini memungkinkan pengguna berbelanja sekarang dan membayarnya kemudian hari.
Kehadiran paylater dianggap membantu banyak orang, terutama generasi muda, untuk memenuhi kebutuhan tanpa harus menunggu gajian.
Baca Juga: Taklukkan Keterbatasan, Anis Rahmatillah Raih Gelar Sarjana Biologi dengan Predikat Cumlaude
Namun, di balik kemudahannya, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjebak dalam masalah finansial.
Kemudahan dalam Transaksi
Aplikasi paylater umumnya sudah terintegrasi dengan berbagai layanan, mulai dari marketplace, aplikasi transportasi online, hingga platform gaya hidup.
Proses pengajuannya relatif mudah, tanpa syarat rumit, dan bisa langsung digunakan untuk transaksi harian.
Baca Juga: Inflasi Pangan Menurun, Pemerintah Pastikan Stok Beras Aman
Beberapa brand besar di Indonesia, seperti GoPayLater, ShopeePayLater, dan Traveloka Paylater, bahkan menawarkan cicilan fleksibel dengan tenor yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.
Risiko yang Perlu Diwaspadai
Meski praktis, penggunaan paylater juga memiliki risiko. Jika tidak dikendalikan, fitur ini bisa membuat pengguna terjerat utang konsumtif.
Bunga dan biaya keterlambatan yang tinggi berpotensi membebani keuangan, terutama bagi mereka yang tidak disiplin dalam mengelola pembayaran.
Baca Juga: Tokoh Ekonomi dan Politisi Nasional Arif Budimanta Wafat pada Usia 57 Tahun