Untuk mengatasi hal ini, trader harus memiliki rencana trading yang jelas. Misalnya, tetapkan target profit harian atau mingguan, serta batas kerugian maksimal.
Jika target sudah tercapai, sebaiknya berhenti trading meski pasar masih bergerak menarik. Hal ini mencegah keputusan impulsif yang merugikan.
Selain itu, penting untuk memiliki jurnal trading. Dengan mencatat setiap transaksi, trader bisa mengevaluasi kesalahan dan memperbaiki strategi.
Baca Juga: Patut Ditiru, Guru Bojonegoro Hidupkan Lagi Pusat Belajar Guru untuk Dongkrak Kualitas Pendidikan
Disiplin juga berarti konsisten menjalankan manajemen risiko dan tidak tergoda untuk melanggarnya hanya karena faktor emosional.
Dengan menjaga emosi tetap stabil, trader bisa menghadapi pasar dengan lebih rasional. Pada akhirnya, disiplin dan kesabaran menjadi kunci untuk bertahan lama dalam trading futures.
5. Diversifikasi dan Jangan Taruh Semua Modal di Satu Posisi
Strategi terakhir untuk membuat trading futures lebih aman adalah diversifikasi. Jangan menaruh semua modal di satu kontrak futures atau satu jenis aset saja.
Misalnya, jika hanya fokus pada kontrak Bitcoin futures, risiko akan meningkat jika harga Bitcoin jatuh tajam.
Baca Juga: Subsidi Listrik Membengkak, Pemerintah Cari Solusi Tanpa Naikan Tarif Lewat Energi Murah dan PLTS
Diversifikasi bisa dilakukan dengan membuka posisi pada beberapa aset berbeda, seperti crypto, indeks, atau komoditas.
Selain itu, diversifikasi juga bisa berbentuk membagi modal antara posisi long dan short untuk mengurangi risiko volatilitas ekstrem.
Selain itu, trader profesional biasanya menggunakan strategi hedging untuk melindungi modal.
Contohnya, membuka posisi short futures sambil tetap memegang aset fisik sebagai lindung nilai terhadap risiko penurunan harga.
Dengan strategi diversifikasi, risiko kerugian dapat ditekan meski ada pergerakan besar pada satu aset.