ASPIRASIKU – Berikut ini tips bagi para ibu hamil yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022 untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.
Perjalanan mudik Lebaran 2022 dipastikan bakal ramai, karena sudah 2 tahun tertahan akibat pandemi. Saat perjalanan bersama keluarga, mungkin ada ibu hamil yang juga ingin mudik.
Tentunnya ada persiapan-persiapan khusus bagi ibu hamil dalam mudik Lebaran 2022, terutama untuk menjaga kesehatan diri dan bayi dalam kandungan agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Lantas, apa saja yang harus diperhatikan bagi ibu hamil dalam melakukan perjalanan mudik? dan di usia kehamilan berapa minggu ibu hamil dapat berpergian jauh?
Yang namanya kehamilan itu dibagi menjadi tiga trimester, trimester 1, trimester 2, dan trimester 3.
Pada umumnya keluhan – keluhan di trimester 1 adalah keluhan – keluhan yang paling mengganggu Ibu hamil.
Baca Juga: 3 Link Live Streaming CCTV Online Pantau Arus Lalu Lintas Mudik Lebaran 2022, Cek Disini!
Dilansir dari Youtube DOkter Kevin, dijelaskan, selama masa kehamilan dalam keadaan sehat artinya tidak ada keluhan, tidak ada pendarahan, tekanan darahnya normal dan sudah diperiksakan ke dokter, maka boleh saja berpergian atau mudik.
Tetapi harus diingat apabila di trimester 1 yang mengalami mual muntah berlebihan dan akan mudik jarak jauh yang membutuhkan waktu perjalanan yang sangat lama sebaiknya periksakan dulu ke dokter.
Supaya dapat dipastikan kondisinya apakah memungkinkan untuk mudik jangan sampai nanti di perjalanan mengalami pusing, mual bahkan bisa pingsan.
Dan juga yang berada di trimester 3, hati – hati pada saat menjelang persalinan kontraksi palsu dapat ibu hamil rasakan dan trimester ke 2 akhir dan trimester 3 awal apalagi yang sudah mendekati persalianan di usia 36, 37 minggu.
Cara memastikan kehamilan dalam keadaan sehat atau tidak itu dapat periksakan dirinya ke dokter.
Baca Juga: Khutbah Idul Fitri Terbaik Sepanjang Masa, Tema : Cara Orang Cerdas Merayakan Hari Raya Lebaran
Setelah itu dokter akan melakukan tindak USG, lalu dilihat apakah cairan ketuban itu cukup atau tidak? Apakah ada lilitan atau tidak? Dapat juga diperiksa apakah ada kontraksi atau tidak.
