5 Tips yang Harus Dilakukan Saat Marah pada Pasangan, Jangan Sampai Hubunganmu Putus!

photo author
- Jumat, 11 Maret 2022 | 22:10 WIB
Ilustrasi 5 Tips Ini yang Harus Dilakukan Ketika Marah pada Pasangan (Pexels/Cottonbro)
Ilustrasi 5 Tips Ini yang Harus Dilakukan Ketika Marah pada Pasangan (Pexels/Cottonbro)

 

ASPIRASIKU – Mempertahankan hubungan bersama pasangan memang susah-sudah gampang. Seringkali terjadi selisih paham dan beda pendapat yang bisa memicu kemarahan.

Cara setiap orang melampiaskan kemarahan kepada pasangan pun berbeda-beda. Tidak sedikit dari mereka yang cintanya kandas karena sering bertengkar.

Jelas, pertengkaran yang terjadi dengan pasangan disebabkan oleh rasa marah yang membuncah. Memang betul ada rasa cinta, tapi manusia juga mempunyai batas kesabaran.

Sebenarnya, kemarahan itu bisa dikontrol. Kalau kamu pernah merasakan amarah yang seakan ‘meledak’, lebih baik ikuti lima tips berikut.

Baca Juga: Ramalan Harian Zodiak Virgo : Sabtu 12 Maret 2022, Ada Peringatan yang Harus Kamu Waspadai!

1. Atur Napas
Ketika kemarahan merasuki tubuh, maka cobalah lakukan relaksasi pernapasan. Tarik napasmu dalam-dalam dan tahan sebentar selama beberapa detik sebelum akhirnya dihembuskan secara perlahan.

Saat rasa marah membuncah, hormon tubuh kita juga ikut bergejolak karena mendapat respon tubuh yang memacu adrenalin.

Umumnya, metode relaksasi pernapasan ini mudah teratasi dengan orang yang tingkat kemarahannya tergolong rendah atau sedang.

Akan tetapi jika kamu berada dalam situasi marah besar kepada pasangan, cobalah terapkan poin kedua ini.

Baca Juga: 20 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Kewirausahaan Kelas XII Semester 1 yang Bisa Dijadikan Referensi

2. Turunkan Detak Jantung
Emosi seseorang akan memengaruhi irama detak jantungnya. Semakin memuncak kemarahan seseorang, maka semakin tinggi detak jantungnya.

Dilansir Aspirasiku dari yourtango.com, ketika marah, kita bisa menghasilkan lebih dari 98 detakan jantung per menit.

Detak jantung yang tinggi karena kemarahan akan membuat seseorang tidak bisa lagi menahan amarah akibat fungsi otak yang bertugas menyelesaikan konflik, kehilangan ‘aksesnya’.

Setelah detak jantung kembali mendekati normal atau di bawah 98 bpm, lobus prefrontal (bagian otak yang berfungsi membuat keputusan) akan mendapatkan kembali ‘akses’ yang sempat hilang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tampan Fernando

Sumber: yourtango.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X