ASPIRASIKU - Bagi sebagian orang, bertahan di zona nyaman terasa menyenangkan. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Fajar Munichputranto, mahasiswa Program Magister Manajemen FEB UGM.
Setelah meniti karier di industri perbankan hingga memimpin perusahaan energi terbarukan, Fajar justru memilih keluar dari zona nyaman untuk menempuh program double degree di The University of Queensland (UQ), Australia, guna memperdalam ilmu manajemen dan keberlanjutan.
Fajar mengawali karier profesionalnya di dunia perbankan selama enam tahun. Di tengah rutinitas kerja, muncul dorongan untuk berbuat sesuatu yang lebih berdampak bagi masyarakat dan lingkungan.
Kesempatan itu datang saat ia bergabung dengan PT Cipta Visi Sinar Kencana, perusahaan keluarga yang bergerak di bidang waste-to-energy, yakni konversi limbah organik menjadi energi terbarukan.
Menjabat sebagai wakil direktur, Fajar bertanggung jawab atas perencanaan dan perancangan teknis proyek bersama perusahaan multinasional.
Dari pengalaman itu, ia menyadari bahwa pengelolaan sampah tidak hanya soal teknologi dan infrastruktur, tetapi juga melibatkan strategi bisnis dan perubahan perilaku masyarakat.
Kesadaran tersebut menjadi titik balik dalam kariernya. Tahun 2023, Fajar memutuskan melanjutkan studi melalui Program International MBA FEB UGM dengan skema double degree di The University of Queensland.
“Saya ingin belajar bagaimana negara lain mengelola sampah sembari mencari pendekatan yang dapat diterapkan di Indonesia,” ujarnya saat dihubungi dari Brisbane, Jumat (31/10).
Baca Juga: Rp13 Triliun Dana Korupsi untuk Tambah Dana LPDP, Bagi Buku, dan Pasang Layar Digital di Sekolah
Perjalanan akademik Fajar semakin berwarna setelah ia berhasil meraih Beasiswa LPDP, salah satu beasiswa paling kompetitif di Indonesia.
Ia mengaku sempat gugup saat wawancara karena belum memiliki Letter of Acceptance (LoA), namun tekad kuat dan pengalaman lapangannya di bidang energi terbarukan membantunya lolos seleksi.
“Saya mengangkat isu pengelolaan sampah karena saya terjun langsung di usaha waste-to-energy. Saya ingin membawa insight baru tentang edukasi masyarakat dan perilaku konsumen,” ungkapnya.
Fajar pun berbagi kiat bagi para calon penerima Beasiswa LPDP yang ingin menempuh program double degree.