Pengalaman tersebut menjadi refleksi penting bagi pengelolaan herbarium di Indonesia agar lebih sistematis dan mudah diakses peneliti.
Tinjau Koleksi Tropis di Hortus botanicus
Selain di Naturalis, Dany juga mengunjungi Hortus botanicus Leiden, taman botani tertua di Belanda yang berdiri sejak tahun 1590.
Taman tersebut memiliki lebih dari 4.000 jenis tanaman, termasuk pala dari Indonesia, bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum), dan berbagai anggrek langka.
Dalam kunjungannya, Dany bertemu dengan Prof. Dr. rer.nat. Paul Kessler, Co-promotor disertasinya, untuk meninjau langsung koleksi tanaman tropis di rumah kaca (greenhouse).
Ia juga berdiskusi dengan Brigitta de Wilde, pakar tanaman Myristicaceae di Naturalis, yang turut memberikan dukungan riset berupa buku “Flora Malesiana – Myristicaceae Series I Seed Plants” karya Brigitta bersama suaminya, Willem J.J.O. de Wilde.
Menuju Publikasi Internasional
Ke depan, Dany bersama para pakar dari Leiden Universiteit, termasuk Prof. Kessler dan Dr. Roderick Wiebe Bouman, akan melanjutkan kolaborasi penelitian dengan melakukan survei rempah-rempah di Indonesia.
Penelitian tersebut menargetkan publikasi bereputasi internasional Scopus dengan fokus pada tiga aspek utama: biokimia, genetik, dan morfologi tanaman pala.
“Riset ini tidak hanya memperkuat kolaborasi akademik, tetapi juga membuka peluang bagi peneliti lain di Indonesia, termasuk dari BRIN, untuk bergabung dalam studi lanjutan mengenai potensi genetik rempah Indonesia,” pungkas Dany.***