Namun, Purbaya kemudian menepis anggapan bahwa dirinya pernah menyebut secara spesifik Jawa Barat dalam pernyataannya.
“Saya enggak pernah sebut data Jabar. Kalau dia bisa turunkan sendiri, saya nggak tahu dari mana datanya, dia debat sama dirinya sendiri?” ujar Purbaya.
Ia menambahkan, sistem keuangan Bank Indonesia secara berkala memantau dan mencatat simpanan milik pemerintah daerah, termasuk jenis deposito hingga giro.
“Saya bukan pegawai Pemda Jabar. Kalau dia mau periksa, periksa sendiri. Itu dari sistem monitoring BI yang dilaporkan perbankan setiap beberapa minggu sekali. Jadi jangan Pak Dedi nyuruh saya kerja,” tegasnya.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mencuat, Mahfud MD Desak KPK Turun Tangan
Perseteruan data antara Purbaya dan Dedi Mulyadi kini menjadi sorotan publik.
Polemik ini mencerminkan masih adanya tantangan dalam sinkronisasi data keuangan daerah antara pemerintah pusat, daerah, dan otoritas perbankan.***