Baca Juga: Dugaan Mark Up Whoosh Memanas: Mahfud MD Nilai Sikap KPK Tak Masuk Akal, Desak Segera Selidiki
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) usia muda mencapai 16,16 persen per Februari 2025.
Artinya, dari setiap 100 anak muda berusia 15–24 tahun yang aktif di pasar kerja, sekitar 16 di antaranya masih menganggur.
Fenomena ini memperlihatkan jurang antara proyeksi kebijakan makro dan kenyataan sosial-ekonomi generasi muda, terutama Gen Z, yang masih berjuang menembus pasar kerja.
Menkeu Purbaya sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional bisa menembus 5,5 persen pada kuartal IV 2025, dengan berbagai stimulus yang tengah disiapkan.
Namun, tantangan struktural dalam penyerapan tenaga kerja masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.
Gen Z Masih Terjebak di Lingkar Pengangguran
Anggota Aliansi Ekonom Indonesia, Vivi Alatas, menyebut bahwa tingkat pengangguran muda di Indonesia hampir tidak berubah selama satu dekade terakhir.
Baca Juga: Update Kebakaran di RS Hermina Bekasi, Api Diduga Akibat Korsleting Listrik – Tak Ada Korban Jiwa
“Pengangguran usia 15 sampai dengan 24 tahun, selama 2016 sampai dengan 2024 selalu di atas 15 persen,” jelas Vivi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (10/9/2025).
Ia menambahkan, lebih dari 25 persen anak muda Indonesia tidak produktif karena tidak bekerja, tidak sekolah, dan tidak mengikuti pelatihan.
“Ini menghambat bonus demografi dan memperlebar kesenjangan sosial,” tegasnya.
Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2018–2024, 80 persen lapangan kerja baru di Indonesia masih berasal dari sektor berbasis rumah tangga dengan upah rendah dan tanpa jaminan sosial.
Baca Juga: Prabowo Puji Setinggi Langit Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun Anggaran MBG: Ini Sejarah Republik!