Iya. Mirip-mirip dengan Mixue tadi, di mana reklame kosong di situlah harus terisi banner sosialisasi.
Menariknya, desainnya selalu seragam yang secara filosofinya mungkin menandakan kekompakan.
Pembedanya, hanya sebatas wajah, nama dan warna saja. Tetapi tidak lupa, wajah harus lebih besar dibandingkan dengan material publikasi yang lainnya. Karena itu memang nilai jualnya.
Namun dari sederet sudut tempat di Kota Bandar Lampung, entah mengapa ketika melintasi Jalan Dipenogoro bikin senyum-senyum sendiri.
Baca Juga: Cara Vote Indonesian Idol 2023 di RCTI+ dengan Gratis Lewat Link Berikut
Jika dari arah Telukbetung menuju Tugu Adi Pura di sebelah kiri kita akan melihat sosok wanita cantik, wajahnya terpampang besar dan di bawahnya tertulis penegasan silsilah keluarga.
Kurang lebih begini tulisannya,"Anak Kandung Tokoh Penting Kota."
Nah jika berpaling ke sebelah kanan jalan, ada sebuah reklame yang memperlihatkan sosok ibunya. Saya pikir, itu hal biasa karena mengingat Lungsir dekat dengan kantor pemerintahan kota.
Baca Juga: Perkembangan Harga Gabah di Provinsi Lampung: Lampung Selatan Tertinggi, Lampung Tengah Terendah
Tetapi ketika kembali berpaling ke depan, nampak reklame yang membuat saya spontan tersenyum dan terlintas di pikiran,"Loh, tadi anaknya, terus itu ibunya, dan ini bapaknya."
Jujur, saya kagum melihat hal ini. Meski berbeda warna, nampaknya kerukunan keluarga rumah tangga mereka itu tetap terjaga.
Mungkin dapat dikatakan hal ini juga bisa jadi simbol kemerdekaan pendapat. Ketimbang saling sikut dan sibuk berbedat, sepertinya lebih nikmat melihat momen unik ini sembari nyebat.***