Pendidikan dan kesehatan tak lagi ditempatkan sebagai prioritas utama, digantikan dengan Program Makan Bergizi Gratis, Ketahanan Pangan, Ketahanan Energi, Perumahan, dan Pertahanan Keamanan.
Bergesernya pendidikan dan kesehatan dari program prioritas utama menjadi prioritas pendukung perlu dilihat sebagai pergeseran orientasi penguasa dalam mensejahterakan rakyatnya.
Namun pertanyaannya adalah, apakah pendidikan dan kesehatan sebagai indikator utama dalam melihat kualitas kesejahteraan rakyat dapat digantikan?
Pendidikan dan kesehatan menjadi indikator utama dalam mengukur kesejahteraan masyarakat karena keduanya memiliki pengaruh langsung terhadap kualitas hidup, produktivitas, dan kesempatan bagi individu dan kelompok untuk berkembang.
Karenanya, pendidikan dan kesehatan yang merupakan hak fundamental setiap orang seharusnya menjadi fokus utama bagi negara dalam memenuhinya.
Dilansir dari laman Bappenas, kesehatan merupakan salah satu elemen utama dalam pembangunan berkelanjutan.
Masyarakat yang sehat dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidupnya sehingga mampu menciptakan kesejahteraan.
Selanjutnya, pendidikan tidak boleh dilihat sebagai pengajaran baca tulis atau berhitung semata.
Lebih jauh daripada itu, pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang niscaya akan mengubah peradaban menuju suatu kemajuan.
Karena melalui pendidikan, seseorang mampu meningkatkan kapasitas yang ada dalam dirinya untuk bersaing dengan kehidupan.
Dengan kemampuan yang memadai, seseorang dapat meningkatkan kualitas hidup dan penghidupannya, baik melalui pekerjaan yang lebih layak maupun hanya sekedar melalui pengambilan keputusan yang tepat dan rasional.
Sebagaimana sabda Tan Malaka, tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan.
Melalui ungkapan tersebut, terang dan tegaslah bahwa pendidikan bukan hanya sarana memperoleh pekerjaan atau naik jabatan.
Namun pendidikan yang baik akan membekali seseorang dengan intelektualitas dan moralitas yang akan membawanya pada kemampuan memberdayakan diri sendiri.
Dengan demikian, pendidikan dapat dilihat sebagai senjata yang wajib diberikan kepada setiap orang guna membekali dirinya untuk mencapai kesejahteraan.