Dihantam Tarif Tinggi AS, Perusahaan China Serbu Indonesia untuk Ekspansi

photo author
- Jumat, 15 Agustus 2025 | 06:00 WIB
Foto Ilustrasi - Perusahaan China beramai-ramai memindahkan investasi ke Indonesia.   (Unsplash/andylid0)
Foto Ilustrasi - Perusahaan China beramai-ramai memindahkan investasi ke Indonesia. (Unsplash/andylid0)

ASPIRASIKUIndonesia tengah menjadi tujuan favorit baru bagi perusahaan-perusahaan asal China yang ingin menghindari tarif impor tinggi dari Amerika Serikat (AS).

Pendiri PT Yard Zeal Indonesia, Gao Xiaoyu, mengungkapkan pihaknya kebanjiran permintaan dari perusahaan China yang berencana berekspansi atau membangun operasi di Tanah Air.

“Kami cukup sibuk akhir-akhir ini. Kami rapat dari pagi sampai malam,” ujar Gao, yang memulai bisnis pada 2021 dengan empat karyawan dan kini memiliki lebih dari 40 pegawai, dikutip dari Reuters, Kamis (14/8/2025).

Baca Juga: PFN Siapkan Film Animasi Pelangi di Mars dengan Teknologi XR, Target Rilis 2026

Saat ini, tarif AS untuk barang dari Indonesia berada di level 19 persen—setara dengan Malaysia, Filipina, dan Thailand, serta sedikit di bawah Vietnam yang dikenakan 20 persen.

Sebaliknya, produk dari China menghadapi tarif di atas 30 persen.

Dengan pasar domestik yang besar dan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mencapai 5,12%—tertinggi dalam dua tahun terakhir—Indonesia dinilai memiliki keunggulan dibandingkan negara tetangga.

“Jika kamu bisa membangun bisnis yang kuat di Indonesia, pada dasarnya kamu telah menguasai separuh pasar Asia Tenggara,” kata Zhang Chao, produsen China yang memasarkan lampu depan sepeda motor di Indonesia.

Baca Juga: Diduga 81,47 Juta Data Pelanggan JNE Bocor dan Dijual di Forum Gelap

Lonjakan minat ini memicu kenaikan harga properti industri dan gudang hingga 25% secara tahunan pada kuartal I 2025—kenaikan tercepat dalam dua dekade.

“Telepon, email, dan WeChat kami dipenuhi pelanggan baru. Kebetulan semuanya dari Tiongkok,” ungkap Abednego Purnomo, VP penjualan dan pemasaran Subang Smartpolitan.

Country Head Bank of America untuk Indonesia, Mira Arifin, menilai Indonesia memiliki talenta besar dengan demografi muda yang menarik bagi investor asing untuk membangun skala bisnis.

Baca Juga: OJK Rilis Pedoman Keamanan Siber untuk Perdagangan Aset Digital di Indonesia

Dukungan hubungan bilateral yang diperkuat Presiden Prabowo Subianto juga mendorong investasi dari China dan Hong Kong naik 6,5 persen pada semester I 2025 menjadi Rp132 triliun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Trump Panggil Prabowo ke Podium di KTT Gaza

Selasa, 14 Oktober 2025 | 19:00 WIB
X