Gara-Gara Daging Babi, Australia Kena Getah Tarif Impor dari Trump

photo author
- Kamis, 10 April 2025 | 07:00 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.  ((Instagram.com/@realdonaldtrump))
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. ((Instagram.com/@realdonaldtrump))

ASPIRASIKU - Australia kembali jadi sorotan internasional usai pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menerapkan tarif resiprokal sebesar 10 persen terhadap sejumlah negara, termasuk Australia, mulai Rabu, 9 April 2025.

Kebijakan ini dipicu oleh ketegangan perdagangan yang memanas, khususnya setelah Australia melarang masuknya produk daging babi dan sapi asal AS.

Padahal, kedua negara sebelumnya telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas.

Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menyampaikan alasan di balik keputusan tersebut dalam sidang Komite Keuangan Senat Australia, Selasa (8/4).

Baca Juga: Ada Bukti CCTV! Peserta PPDS Unpad Diduga Bius dan Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung Ditahan

Ia menegaskan bahwa tindakan Australia melarang produk daging dari AS membuat kesepakatan perdagangan bebas antara kedua negara tidak lagi relevan.

“Kami harus meningkatkan skor di Australia. Terlepas dari perjanjian tersebut, mereka melarang daging sapi kita, mereka melarang daging babi kita,” ujar Greer di hadapan para senator.

Larangan impor daging tersebut dianggap bertentangan dengan semangat perdagangan bebas, sehingga memicu respons keras dari pemerintahan Trump.

Tarif 10 persen kini dikenakan terhadap berbagai produk asal Australia yang masuk ke pasar AS.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Donald Trump Tak Masuk Akal dan Tanpa Dasar Ekonomi

Trump sebelumnya mengumumkan kebijakan tarif resiprokal ini sebagai bentuk penyeimbang terhadap negara-negara yang mengenakan tarif tinggi terhadap barang-barang dari AS.

Ia menyatakan bahwa mulai 5 April 2025, semua impor asing akan dikenai tarif 10 persen, dengan pemberlakuan khusus untuk negara-negara dengan defisit perdagangan besar yang dimulai hari ini.

“Kami tidak akan terus membiarkan negara-negara lain mengenakan tarif yang tidak adil. Ini waktunya membalas,” ujar Trump dalam pernyataan pekan lalu.

Baca Juga: Ganteng-Ganteng Penjahat Kelamin! Sosok Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Unpad Pelaku Pemerkosaan Keluarga Pasien di RSHS

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Trump Panggil Prabowo ke Podium di KTT Gaza

Selasa, 14 Oktober 2025 | 19:00 WIB
X