ASPIRASIKU - Warga TikTok baru-baru ini hangat membincangkan tentang keranda terbang yang dipercaya sebagai sosok makhluk mitologi bernama Lampor. Hingga kini Lampor sendiri masih diyakini masyarakat, khususnya di wilayah Jawa.
Bahasan hangat kata Lampor sendiri berawal dari unggahan video pendek pemilik akun TikTok bernama @bang_jo26.
Dalam videonya pemilik akun merekam suasana sepi sebuah desa di Malang, Jawa Timur. Mendadak ada sebuah benda yang diduga penampakan keranda terbang di atas perumahan warga. Video itu pun sontak menjadi viral di jagat TikTok.
Pasti sebagian besar dari kita akan merasa asing mendengar kata Lampor. Berikut informasi Lampor yang dipercaya oleh masyarakat hingga saat ini.
Baca Juga: Etika Bisnis yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Dalam mitologi masyarakat Jawa, Lampor adalah sosok makhluk gaib alias iblis yang kerap berkeliling ke perkampungan warga untuk mencari mangsa menggunakan keranda terbang. Waktu keluar makhluk ini disebut ketika menjelang malam.
Di Jawa Tengah ada larangan keras untuk keluar rumah menjelang Magrib. Alasannya kehadiran sosok Lampor.
Saking horornya sosok makhluk itu, para orangtua sering menjadikannya bahan untuk menakut-nakuti anak mereka yang suka bermain pada saat menjelang Magrib. Mereka ditakuti agar tak bermain di waktu itu, kalau tidak akan diculik Lampor.
Baca Juga: Cara Mengikuti Pelatihan Bagi Penerima Kartu Prakerja Gelombang 18
Selain menjadi bahan untuk menakuti anak, menurut mitos yang beredar, apabila ada warga yang keluar pada malam hari, maka Lampor akan menculiknya untuk dibawah pergi. Orang itu pun juga tak bisa kembali.
Ada juga masyarakat Jawa yang percaya bahwa lampor merupakan anggota pasukan gaib Nyi Blorong.
Beberapa isyarat soal kedatangan Lompor ditandai dengan adanya angin kencang dari arah Laut Selatan, lantas menyisir sejumlah dareah di daratan.
Baca Juga: Akrab Saat Kunjungan Bersama di Kaltim, Jokowi dan Prabowo Ramai Dibahas di Twitter
Ketika tanda-tanda hadirnya makhluk gaib itu, warga kerap membunyikan kentung. Hal itu dipercaya sebagai penangkal kehadiran Lompor di pemukiman warga.