ASPIRASIKU - Aktris Cinta Laura baru-baru ini memberikan sebuah sambutan dan pidato tentang isu toleransi dan radikalisme yang terjadi di Indonesia.
Video Cinta Laura berpidato tentang toleransi ini diunggah di Instagram resminya @claurakhiel pada Senin 27 September 2021.
Dalam pidato berjudul Moderasi Beragama Di Mata Anak Muda itu, Cinta Laura menyoroti nilai-nilai toleransi di Indonesia saat ini yang masih sangat minim dan terkotak-kotak.
“Kita semua masih sering menjatuhkan satu sama lain, hanya karena perbedaan ras, suku, dan terutama agama. Bagi saya, itu sungguh ironis," kata dia.
Baca Juga: Tegas Bela Korban Pelecehan Seksual, Cinta Laura: Semakin Kita Diam, Semakin Banyak Orang Menderita
"Bukankah motto negara ini Bhinneka Tunggal Ika, yaitu berbeda tapi satu. Tapi mengapa dengan pondasi negara yang begitu memeluk perbedaan dan toleransi tetap saja masih ada konflik,” ujarnya.
Menurutnya, sumber intoleransi yang terjadi terutama karena pola pikir kebanyakan masyarakat yang merasa bisa mendikte kemauan Tuhan, merasa tahu pikiran Tuhan, dan merasa berhak bertindak atas nama Tuhan.
“Inilah yang seringkali berubah menjadi sifat radikal. Bahaya yang masyarakat kit alami sekarang adalah mengatasnamakan Tuhan untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.
Baca Juga: KPPPA: Tidak Boleh Ada Toleransi untuk Pelaku Pemerkosaan 4 Siswi di Papua
Tindakan itu, kata dia juga menyesatkan generasi muda pada prinsip hidup yang sebenarnya tidak ada dalam kitab suci agama.
“Kenapa bisa seperti itu, karena kita kurang membimbing masyarakat rule yang dibutuhkan agar bisa memahami sebuah ajaran agama dengan akal kritis. Sehingga mereka tersesat dalam cara berpikir mereka,” imbuh Cinta Laura.
Pola pikir agama yang dipahami secara sempit ini, menurutnya membuat masyarakat lupa menyeimbangkan segala ilmu yang dipelajari dari sisi lain, seperti sains, budaya, dan aliran pemikiran lainnya.
Cinta Laura menggarisbawahi tentang perbedaan yang masih sangat mencolok di negara ini.
Munurutnya, ketidak terimaan akan beragam budaya yang dimiliki, masih menjadi PR yang besar bagi semua untuk bisa memberikan hasil yang baik dimata dunia.
“Dalam hal ini, bagaimana kita bisa memberikan hasil yang terbaik di mata dunia jika kita masih tidak baik-baik saja antar sesamanya. Karena bagaimanapun, Saya, Anda, Kamu, Kita semua adalah satu, bangsa Indonesia yang akan selalu menjadi satu dalam keaneka ragaman budayanya,” pungkasnya. ***