ASPIRASIKU — Penyanyi kenamaan Indonesia, Nazril Irham atau yang dikenal sebagai Ariel Noah, angkat bicara mengenai tantangan regulasi hak cipta dalam industri musik Tanah Air.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @arielnoah, Ariel menyoroti mekanisme direct licensing dalam konteks performing rights atau hak pertunjukan.
Ariel menjelaskan bahwa direct licensing memungkinkan pencipta lagu memberikan izin langsung kepada pengguna tanpa melalui Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).
Baca Juga: Joey Pelupessy Siap Perkuat Timnas Indonesia Hadapi Bahrain di GBK Malam Ini
Namun, ia menilai mekanisme ini belum memiliki regulasi yang jelas dalam Undang-Undang Hak Cipta, yang berpotensi menciptakan ketidakpastian hukum dan merugikan banyak pihak.
"Direct licensing belum diatur mekanismenya dalam Undang-Undang Hak Cipta," tulis Ariel pada Senin (24/3).
"Output-nya belum diuji, bagaimana efisiensinya dalam pelaksanaan, hingga bagaimana kerjasama yang adil untuk pihak pencipta dan pengguna, termasuk tarifnya," sambungnya.
Baca Juga: Gelar RUPST 2025, BRI Bagikan Dividen Rp51,73 Triliun dan Lakukan Buyback Saham Rp3 Triliun
Vokalis Band NOAH tersebut juga menegaskan bahwa sistem pembayaran royalti melalui LMK saat ini sudah memiliki dasar hukum yang mencakup aspek perpajakan.
Menurutnya, kemunculan direct licensing tanpa regulasi yang memadai dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam penentuan tarif royalti.
"Selama ini, mekanisme melalui LMK sudah mencakup sampai aturan pajaknya," terang Ariel.
Baca Juga: SEGERA LAMAR! PT Mitra Utama Madani Buka Lowongan Kerja, CEK Kualifikasinya
"Jika ada sistem baru seperti direct licensing, maka harus ada regulasi yang memastikan skema ini adil bagi semua pihak," tegasnya.
Pernyataan Ariel ini mencerminkan kekhawatiran para pelaku industri musik terhadap potensi dampak dari kebijakan yang belum terstruktur.
