ASPIRASIKU - Dalam dunia kerja yang kompleks dan penuh dinamika, hubungan antar karyawan menjadi salah satu aspek penting yang menentukan suasana kerja, produktivitas, dan kelangsungan operasional perusahaan.
Meski pada dasarnya kolaborasi dan kerja tim diharapkan menciptakan harmoni, kenyataannya hubungan antar karyawan tak jarang menimbulkan konflik.
Konflik ini bisa muncul dari berbagai latar belakang, mulai dari perbedaan kepribadian, persepsi, nilai, hingga persoalan hak dan kewajiban pekerja.
Baca Juga: Apa Itu Closure dalam Hubungan? Ternyata Ini yang Bikin Kamu Susah Lupa Mantan!
Salah satu penyebab utama konflik antar karyawan adalah perbedaan karakter dan cara komunikasi.
Dalam satu tim saja, bisa terdapat individu yang sangat terbuka dengan pendapat, sementara yang lain lebih tertutup dan sensitif.
Ketika tidak ada saling pengertian dan kemampuan komunikasi yang baik, potensi gesekan sangat mungkin terjadi.
Misalnya, komentar yang dimaksudkan sebagai masukan bisa saja dianggap sebagai bentuk kritik personal, yang pada akhirnya menimbulkan ketegangan.
Baca Juga: BRI Raih Penghargaan Sustainable Impact di Mata Lokal Fest 2025 Lewat Program BRInita
Selain perbedaan karakter, tekanan kerja dan beban tanggung jawab yang tidak seimbang juga bisa menjadi pemicu konflik.
Karyawan yang merasa bekerja lebih keras dibandingkan rekannya bisa merasa tidak dihargai atau dimanfaatkan.
Perasaan ini, bila terus dipendam tanpa adanya penyelesaian, bisa berkembang menjadi sikap negatif, bahkan permusuhan antar individu di tempat kerja.
Aspek lain yang sering memicu konflik adalah ketidakjelasan pembagian tugas dan peran dalam tim.
Baca Juga: Selamat dari Maut, Taryana Ceritakan Detik-detik Tertimbun Longsor Tambang Gunung Kuda, Cirebon