ASPIRASIKU - Bentang alam merupakan gambaran fisik permukaan bumi yang terdiri dari berbagai unsur seperti gunung, lembah, dataran, sungai, dan pantai.
Bentang alam bukan hanya menjadi latar belakang kehidupan manusia, tetapi juga berperan besar dalam membentuk cara manusia beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.
Adaptasi ini meliputi cara hidup, kebiasaan, teknologi, hingga pola pemanfaatan sumber daya alam yang berbeda-beda sesuai karakteristik bentang alam di suatu wilayah.
Pertama, bentang alam yang berupa pegunungan tinggi dan terjal menuntut manusia untuk beradaptasi dengan kondisi suhu yang dingin, ketersediaan lahan yang sempit, serta medan yang sulit dilalui.
Misalnya, masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan seperti di Tibet atau pegunungan Andes mengembangkan cara bertani yang unik seperti bertani terasering agar tanah tidak mudah longsor dan air dapat terserap dengan baik.
Mereka juga mengembangkan pakaian tebal untuk melindungi tubuh dari suhu dingin ekstrim.
Sementara itu, di daerah dataran rendah yang luas dan subur, seperti di pulau Jawa atau Lembah Sungai Nil, manusia cenderung mengembangkan pertanian intensif karena tanahnya sangat mendukung untuk bercocok tanam.
Bentang alam dataran memungkinkan pemanfaatan lahan yang lebih luas sehingga masyarakat bisa mengembangkan sistem irigasi dan pertanian massal.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan! Ini yang Membedakan RTD Coffee Latte dan RTD Cappuccino dalam Rasa dan Komposisi!
Adaptasi ini berbeda jauh dengan masyarakat pegunungan yang harus menyesuaikan diri dengan keterbatasan lahan.
Di wilayah pesisir, manusia beradaptasi dengan memanfaatkan laut sebagai sumber penghidupan.
Bentang alam pantai dan laut memengaruhi kebiasaan nelayan yang mengandalkan ikan sebagai sumber protein utama.