ASPIRASIKU - Investor legendaris Warren Buffett kembali menjadi sorotan berkat strategi investasinya yang sederhana namun efektif, dikenal dengan istilah strategi 90/10.
Pendekatan ini pertama kali ia bagikan dalam surat tahunan 2013 kepada pemegang saham Berkshire Hathaway Inc., dan hingga kini menjadi acuan banyak investor pemula di dunia.
Mengutip laporan Investopedia pada Kamis, 21 Agustus 2025, Buffett menyarankan agar investor menempatkan 90 persen dana pada reksa dana indeks S&P 500 berbiaya rendah, sementara 10 persen sisanya dialokasikan pada obligasi pemerintah jangka pendek.
Baca Juga: Puluhan Gempa Guncang Indonesia Semalaman, Ini Daftar Wilayahnya
Menurut Buffett, cara ini dirancang untuk membantu investor yang tidak memiliki waktu maupun kemampuan melakukan analisis mendalam terhadap perusahaan.
Ia terinspirasi dari gurunya, Benjamin Graham, yang mengajarkan bahwa investasi berarti membeli “potongan kecil dari sebuah bisnis”.
Bahkan, strategi 90/10 ini juga menjadi bagian dari wasiat Buffett untuk sang istri.
Ia menegaskan bahwa setelah saham Berkshire Hathaway disumbangkan ke yayasan, kas yang tersisa akan dikelola menggunakan pendekatan sederhana ini.
Buffett yakin, hasil dari strategi tersebut lebih unggul dibandingkan produk investasi mahal yang dikelola manajer profesional.
“Sederhana justru lebih efektif,” tulis Investopedia mengutip pandangan Buffett.
Secara garis besar, strategi 90/10 bertujuan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan jangka panjang lewat pasar saham dan stabilitas lewat obligasi.
Dengan komposisi ini, investor tetap memiliki likuiditas meski pasar tengah bergejolak.