ASPIRASIKU – Puisi 'Berdamai dengan Keadaan' merupakan karya dari Fadel Yulian. Terkadang, Puisi yang indah kadang tidak bisa dipahami makna dan maksudnya kecuali penulisnya.
Begitupun puisi berdamai dengan keadaan, dengan pemilihan kata yang dalam membuat puisi tersebut sulit untuk dibahami.
Puisi Berdamai dengan keadaan yang dilansir oleh Aspirasiku di Channel YouTube Fiksionalisme ini, menggambarkan orang yang sedang memiliki masalah, setiap dia membuka hari pasti ada masalah.
Baca Juga: Lowongan Pekerjaan Sekretaris, Ahli Labolatorium Medis, Ahli Gizi dan Elektromedis di Sukabumi
Beberapa masalah itu datang dengan tidak begitu menyenangkan. Beberapa pertanyaan dalam pikiran yang tumbuh di ingatan membaut dia merasa tertekan dan menusuk ke batin.
Kemudian dia belajar untuk berdamai dengan keadaan, karena ada tenang yang harus di menangkan.
Baca Juga: Desain Banner Spanduk Hari Santri Nasional 2021 Gratis
Berdamai dengan keadaan
Karya Fadel Yaulian
Badan mulai gundah
Mulai merasa resah akibat ingar kehidupan yang semakin tidak membuat nyaman
Setiap kali membuka hari
Masalah selalu datang untuk mengekang
Beberapa diantaranya memberikan kejutan yang tidak begitu menyenangkan
Risau mulai menggumam lesu
Akibat banyak pertanyaan dalam pikiran yang terus tumbuh dalam ingatan
Belum lagi serumpun tekanan
Yang terus menusuk tepat menuju batin
Baca Juga: Khutbah Jum’at: Anjuran Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW
Sesuatu yang saat ini tidak selayaknya untuk dititipkan dalam diri
Oleh karena itu, hari ini kuputuskan untuk menyelesaikannya
Bersama pikiran saja
Tentang bagaimana caranya berdamai dengan diri sendiri atas segala hal yang tela terjadi
Selama ini, lemah selalu bersikap ketika memikirkan sesuatuyang tidak seharusnya dipikirkan
Terkadang, kita lupa bahwa ada jiwa yang tak selalu sanggup menanggung kehidupan
Jadi, ada perlunya pikiran perlu dicukupkan
Ada kalanya kekhawatiran tidak usah diberi peran
Baca Juga: Mohamed Salah Jadi Pemain Terbaik Liga Inggris Kalahkan Ronaldo: Target Pemain Terbaik Dunia
Kiranya, fase lelah seperti ini berdamai dengan diri sendiri menjadi hal yang cukup untuk bertahan
Karena sejatinya ada tenang yang perlu dimenangkan.***