ASPIRASIKU - Penyidikan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara terus berjalan. Polisi kini menyampaikan perkembangan terbaru terkait kondisi anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang diduga sebagai pelaku utama dalam insiden yang terjadi saat khotbah salat Jumat, 7 November 2025.
Ledakan tersebut menyebabkan 96 korban, terdiri dari 67 luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 luka berat.
Polisi juga menemukan 7 rangkaian peledak di area sekolah, tiga di antaranya tidak meledak namun dalam kondisi aktif.
Baca Juga: Yoga Pratama Raih Penghargaan RELIMA Inspiratif 2025 dari Perpusnas RI
ABH Dipindahkan ke Ruang Rawat Biasa
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengungkapkan bahwa kondisi terduga pelaku berangsur stabil setelah menjalani perawatan intensif di RS Polri.
“Iya itu ABH yang dirawat di RS Polri. Hari ini sudah dipindahkan ke kamar rawat biasa,” ujar Budi Hermanto di Jakarta, Sabtu (15/11).
Polisi kini menunggu kondisi ABH benar-benar pulih sebelum memulai pemeriksaan resmi.
“Kemungkinan dalam waktu dekat kalau kondisinya sudah pulih akan dimintai keterangan. Kita harapkan semoga ABH semakin pulih,” tambahnya.
Dugaan Perundungan Muncul, Polisi Perlu Konfirmasi Langsung
Di tengah meningkatnya perhatian publik, muncul dugaan bahwa ABH sebelumnya mengalami perundungan dari teman sekolahnya. Namun, polisi menegaskan bahwa informasi tersebut baru berasal dari sejumlah murid.
“Kalau dugaan bullying harus dapat keterangan dari dia. Kan dia belum dimintai keterangan,” kata Budi.
Pemeriksaan saksi masih berlangsung, termasuk ayah dan kakak ABH. Ayah ABH telah diperiksa pada 13 November 2025, sementara ibu ABH yang bekerja di luar negeri sedang dikoordinasikan terkait kemungkinan pemeriksaan.
