ASPIRASIKU - Insiden ledakan misterius yang mengguncang SMAN 72 Jakarta Utara pada Jumat (7/11) meninggalkan duka dan kepanikan.
Sedikitnya 54 siswa menjadi korban, sebagian di antaranya mengalami luka serius dan harus menjalani operasi.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Asep Edi Suheri, menjelaskan bahwa ledakan terjadi di kawasan Kelapa Gading, diduga berasal dari bahan kimia yang dibawa oleh salah satu siswa.
Polisi kini tengah menyelidiki motif dan kronologi lengkap peristiwa tersebut.
Baca Juga: Dokter Tifa dan Roy Suryo Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Nama
“Data sementara korban ada 54 orang,” kata Irjen Asep kepada awak media di Jakarta, Jumat (7/11).
Puluhan Korban Masih Dirawat di Rumah Sakit
Irjen Asep menyebut, korban mengalami luka bakar, luka akibat serpihan, dan trauma psikologis akibat ledakan mendadak di lingkungan sekolah.
“Korban ada yang menderita luka bakar, terkena serpihan, hingga terkena benda-benda kecil,” jelasnya.
Baca Juga: Wamenko Polkam Minta Publik Tak Berspekulasi soal Isu Terorisme dalam Ledakan Masjid SMAN 72
Polisi telah mendirikan posko darurat di RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih untuk memfasilitasi keluarga korban dan memantau perkembangan kondisi para siswa.
Sejumlah pejabat, termasuk anggota DPR RI dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), turut meninjau lokasi dan menemui korban di rumah sakit.
Tujuh Anak Jalani Operasi
Ketua KPAI, Margaret Aliyatul Maimunah, yang menjenguk para korban di RS Islam Cempaka Putih, mengungkapkan bahwa tujuh siswa dijadwalkan menjalani operasi karena luka serius.
