Lampung Tengah, ASPIRASIKU – Semangat membara terpancar dari wajah puluhan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) saat memadati aula TK Widya Sastra, Desa Swastika Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Jumat (1/8/2025).
Mereka hadir mengikuti Sosialisasi dan Pembukaan Pelatihan Partisipatif Berbasis Literasi Informasi atau HATIBALI, sebuah program pelatihan inovatif yang digagas oleh Renti Oktaria, M.Pd. sebagai bagian dari penelitian doktoralnya di Universitas Negeri Jakarta.
Program ini menggabungkan pembelajaran tatap muka, praktik langsung di lapangan, dan pemanfaatan teknologi digital melalui platform khusus.
Tujuannya memperkuat kompetensi pedagogik guru PAUD agar mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif, menyenangkan, dan relevan dengan kebutuhan anak.
“HATIBALI diharapkan menjadi penghubung bagi guru untuk bertransformasi menjadi pemimpin pembelajaran di sekolah masing-masing,” ujar Renti dalam sambutannya.
Dukungan untuk HATIBALI datang dari berbagai pihak.
Dr. Hapidin, M.Pd., selaku promotor penelitian, menilai pelatihan ini mampu menjadi solusi konkret atas tantangan rendahnya kompetensi pedagogik guru PAUD di Indonesia.
“Model pelatihan ini memadukan teori, praktik, dan refleksi, sehingga sangat relevan untuk dikembangkan secara luas,” jelas Dr. Hapidin melalui sambungan daring.
Sementara itu, Dwi Zuniarti Sanjaya, S.Sos., M.M., Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah, yang hadir membuka acara, menegaskan pentingnya kreativitas guru.
“Guru yang kreatif dan adaptif akan membuat anak betah belajar. HATIBALI menjawab kebutuhan itu,” tegasnya.
Baca Juga: Istana Imbau Masyarakat Hentikan Aktivitas 3 Menit saat Detik-detik Proklamasi 17 Agustus
Tiga Fase Pelatihan