“Setelah seleksi wawancara, barulah ada SK resmi dan mereka sah menjadi bagian dari Sekolah Rakyat,” jelasnya.
Baca Juga: Ini Angka Pasti Kebutuhan Guru Sekolah Rakyat: 1.515 ASN Full Time Disiapkan untuk 100 Sekolah Baru
Ada yang Mengundurkan Diri, Tapi Tak Kurangi Antusiasme
Saifullah juga mengakui bahwa ada sejumlah calon yang mengundurkan diri, baik karena pertimbangan lokasi penempatan yang jauh dari domisili maupun karena telah diterima di tempat kerja lain. Namun, ia menegaskan hal itu bukan persoalan besar.
“Yang mundur itu masih dalam tahap wawancara. Ini hal yang wajar,” ucapnya.
Bahkan, Mensos memastikan bahwa program Sekolah Rakyat sangat diminati, dan pemerintah tidak kekurangan guru maupun tenaga pendidikan.
"Faktanya, kita punya banyak cadangan. Program ini tidak kekurangan sumber daya,” tegasnya.
Baca Juga: Layang-layang Jadi Teror Whoosh, 50 Kali Ganggu Kereta Cepat, Sampai Tertunda hingga 50 Menit
Untuk diketahui, Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berasrama gratis dari pemerintah untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Tahap pertama akan dimulai 14 Juli 2025 di 100 lokasi dari Aceh hingga Papua, dengan target menampung 9.755 siswa. Program ini didukung 1.554 guru dan 3.990 tenaga pendidikan.
Dengan diterbitkannya SK langsung dari Kemensos, posisi para guru dan kepala sekolah di Sekolah Rakyat memiliki legitimasi yang jelas dan memperkuat struktur kelembagaan program ini dalam jangka panjang.***