ASPIRASIKU - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan bahwa pemerintah terus menyempurnakan konsep Sekolah Rakyat, program pendidikan berbasis asrama yang segera diluncurkan.
Koordinasi antar tim terus dilakukan guna memastikan kesiapan kurikulum, perekrutan tenaga pengajar, serta sarana dan prasarana.
"Seluruh tim telah menjalankan koordinasi intensif. Ada tim khusus untuk kurikulum, perekrutan guru, hingga penyediaan fasilitas pendukung," ujar Gus Ipul dalam acara buka puasa bersama di Kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Baca Juga: Kepala BGN Sebut Timnas Kalah karena Gizi Buruk, Komisi X DPR RI: Jangan Lebay!
Pemerintah berencana merekrut tenaga pengajar dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah lolos sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG).
"Mereka akan mengikuti seleksi ulang, kemudian ditempatkan sesuai dengan domisili masing-masing," tambahnya.
Setelah dinyatakan lolos seleksi, para guru akan menjalani pelatihan khusus sebelum mulai mengajar.
Baca Juga: Menteri PPN: Makan Bergizi Gratis Lebih Penting dari Lapangan Kerja, Netizen Heboh!
Gus Ipul menyebut bahwa proses rekrutmen dipimpin oleh Prof. Nuh, serta melibatkan tim dari Kemendikbudristek dan berbagai pakar pendidikan.
Dalam mekanisme penerimaan siswa, Sekolah Rakyat menargetkan anak-anak dari kelompok ekonomi bawah, khususnya yang masuk Desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Calon peserta didik harus melalui tahapan seleksi tertentu yang telah dirancang secara sistematis.
Baca Juga: Siap Daftar? Sekolah Rakyat Akan Dibuka Juli 2025, Ini Daftar Lokasinya!
"Orang tua siswa nantinya diwajibkan menandatangani kesepakatan agar anak mereka bersekolah hingga lulus. Hal ini untuk mencegah putus sekolah di tengah jalan," jelas Gus Ipul.