Lebih dari Sekadar Cara Pandang, Mengupas Makna Wawasan Nusantara dari Segi Kebahasaan yang Jarang Dibahas

photo author
- Selasa, 27 Mei 2025 | 14:00 WIB
Lebih dari Sekadar Cara Pandang, Mengupas Makna Wawasan Nusantara dari Segi Kebahasaan yang Jarang Dibahas (Google Map)
Lebih dari Sekadar Cara Pandang, Mengupas Makna Wawasan Nusantara dari Segi Kebahasaan yang Jarang Dibahas (Google Map)

Baca Juga: PPDB Tamat! SPMB 2025 Bawa Revolusi Masuk Sekolah Bebas Zonasi, Persaingan Makin Sengit, Siap-Siap Seleksi Ketat

Dengan demikian, wawasan nusantara tidak sekadar menyatukan, tetapi juga memberikan ruang pada keberagaman ekspresi linguistik daerah sebagai bagian dari identitas nasional.

Bahasa daerah menjadi pilar penting dalam penguatan budaya lokal dan warisan nenek moyang yang harus dijaga bersama.

Jadi dengan adanya wawsan nusantara, bahasa daerah juga bisa selalu dilestarikan, meskipun ada bahasa pemersatu bangsa yaitu, Bahasa Indonesia.

Baca Juga: Langkah-langkah dan Ketentuan Pengajuan Akun dan Verivikasi Kartu Keluarga Pada Pendaftaran SPMB 2025 DKI Jakarta

4. Peran Bahasa dalam Membentuk Identitas Bangsa

Dari segi kebahasaan, wawasan nusantara menciptakan kesadaran bahwa bahasa adalah identitas kolektif.

Ketika kita menggunakan Bahasa Indonesia dengan bangga, kita sedang menyatakan diri sebagai bagian dari bangsa yang besar dan beragam.

Begitu pula saat kita menggunakan bahasa daerah dengan cinta, kita sedang merawat akar budaya yang memberi kita ciri khas.

Wawasan nusantara mengajarkan bahwa menjadi Indonesia adalah menjadi satu dalam perbedaan.

Bahasa, sebagai cerminan pikiran dan budaya, menjadi sarana yang mencerminkan nilai-nilai gotong royong, toleransi, dan kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat.

Baca Juga: PPDB Tamat! SPMB 2025 Bawa Revolusi Masuk Sekolah Bebas Zonasi, Persaingan Makin Sengit, Siap-Siap Seleksi Ketat

5. Implementasi Nyata di Kehidupan Sehari-hari

Implementasi wawasan nusantara dari segi kebahasaan dapat dilihat dalam praktik pendidikan, media massa, dan komunikasi publik.

Di sekolah, pengajaran Bahasa Indonesia dibarengi dengan muatan lokal bahasa daerah. Di media, kita melihat bagaimana berita disampaikan dengan Bahasa Indonesia yang baku namun tetap akrab di telinga rakyat dari Sabang hingga Merauke.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agustinus Leantoro

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X